Media merupakan aspek yang sangat penting karena mampu mengantarkan pesan dari komunikator ke komunikan, serta dapat mempermudah komunikasi. Menurut Assosiasi Teknologi dan Komunikasi (Association of Education and Communication Technology/AECT) di Amerika, media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan orang untuk menyalurkan pesan ataupun informasi.Â
Berdasarkan teknologinya media dapat dibedakan menjadi media konvensional dan media baru. Media Konvensional adalah media komunikassi yang telah di tetemukan terlebih dahulu sebelum media baru. Media Konvensional biasa digunakan untuk mengirim atau menerima pesan dan informasi kepada masyarakat luas. Dalam media konvensional terdapat media cetak dan media penyiaran. Media cetak berupa surat kabar, majalah, tabloid, sedangkan media penyiaran berupa radio dan televisi.Â
Namun seiring berkembangnya teknologi kini muncul media baru atau new media. Media baru adalah media komunikasi yang menggunakan internet dan teknologi digital, melibatkan audiens untuk meningkatkan proses interaksi dan komunikasi sehingga sangat mudah untuk mengaksesnya. Menurut Arshano Sahar New media merupakan kehadiran media yang semuanya serba digital dan dipengaruhi oleh internet akibat teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang. Â Media baru berupa media sosial, youtube, website, aplikasi nonton, dll. Media baru dapat diakses dimanapun dan kapanpun selama ada jaringan internet, media baru juga lebih cepat dalam memperbaharui informasi seperti berita.
Mengenang media konvensional semasa Sekolah Dasar, saya dan beberapa sepupu sering menonton TV bersama terutama pada hari minggu. Â Pada hari sabtu dan minggu banyak tayangan televisi yang dikhususkan untuk anak-anak terutama kartun. Saya ingat betul ketika hari minggu, saya dan sepupu saya bisa menghabiskan setengah hari didepan televisi menonton berbagai kartun seperti Doraemon, Avatar The Legend of Aang, Crayon Sinchan, Detective Conan, dan masih banyak lagi kartun lainnya.Â
Kami menontonnya dengan seksama seolah enggan beranjak sedetikpun karena takut ketinggalan jalan cerita. Keesokan harinya ketika di sekolah, saya dan teman-teman akan berbagi cerita mengenai kartun yang telah ditonton kemarin sambil menikmati jajanan pada jam istirahat. Pada masa itu masih jarang murid sekolah dasar memiliki gawai pribadi, sehingga saling bertukar cerita dan bermain bersama amatlah menyenangkan terutama tanpa adanya gangguan notifikasi handphone seperti sekarang.
Saya juga masih ingat ketika saya bermain ke rumah sepupu untuk meminjam majalah Bobo membaca berbagai dongeng, puisi, dan hal menarik lainnya dalam majalah tersebut. Kadangkala ada beberapa gambar yang menurut saya menarik, sehingga saya akan membawa peralatan menggambar untuk menyalin nya pada buku gambar yang kemudian saya warnai sesampai rumah.
Ketika saya SMP & SMA media baru telah berkembang, namun saat itu saya tumbuh dilingkungan pondok pesantren dengan aktivitass yang padat dan peraturan yang sangat ketat dimana penggunaan handphone dilarang, dan laptop hanya bisa digunakan ketika sekolah sehingga akses menggunakan internet sangat terbatas. Â Koran merupakan media informasi yang paling sering digunakan di pondok pesantren.Â
Pada saat itu koran harian Jawa Pos yang menjadi langganan. Koran pada hari itu akan di pajang pada tempat khusus (mirip seperti mading) sehingga semua santri dapat leluasa membacanya. Koran tersebut akan disimpan dan dirawat di perpustakaan keesokan harinya, sehingga masih bisa dibaca untuk hari-hari berikutnya. Koran memuat banyak informasi seperti berita meskipun tidak sebanyak media sosial atau platform berita online, setidaknya koran tidak menampilkan berita palsu/hoax dan berita gimmick. Selain berita, ada juga cerpen atau cerbung yang biasa ditampilkan pada hari jum'at, ada puisi, dan ramalan zodiak yang kerap dinanti pembaca pada hari minggu.
Berkembangnya teknologi yang pesat serta lahirnya media baru memudahkan kita untuk melakukan komunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia. Sekarang banyak media sosial yang mudah sekali di akses menggunakan internet. Media sosial juga bisa menampilkan berbagai berita, memudahkan berbagi informasi, dan sebagainya. Namun karena mudah diakses banyak sekali berita palsu yang muncul setiap menitnya. Sehingga jika kita tidak pandai memilah informasi yang baik dan benar akan banyak sekali kesalahpahaman dan misskomunikasi yang dapat berakibat fatal.
Lahirnya media baru seperti media sosial yang mudah diakses menggunakan internet bukan hanya memberikan manfaat yang positif tapi juga menghadirkan berbagai dampak negatif. Berbagai dampak positif yang bisa kita dapatkan melalui media baru antara lain:
- Memudahkan komunikasi, dengan berbagai fitur pada media sosial seperti video call dapat mempermudah komunikasi meskipun berada di Negara yang berbeda
- Mempermudah bisnis, seperti penjualan dan pembelian barang atau jasa, media sosial mempermudah cara promosi.
- Mempercepat penyebaran informasi. Komunikasi bisa berlangsung dengan mudah, informasi pun dapat disebarkan lebih cepat.
- Dapat digunakan sebagai sarana belajar. Banyak website pembelajaran yang mudah diakses dan juga YouTube yang memiliki berbagai macam video termasuk video-video yang mendidik.
- Mempermudah bantuan. Melalui sebaran informasi yang ada, seperti donasi atau penggalangan dana, media sosial dapat menyebarkannya ke berbagai wilayah. Hal tersebut dapat mengundang empati orang lain untuk ikut membatu seseorang atau lembaga sosial yang membutuhkan.
- Sebagai sarana hiburan. Munculnya aplikasi nonton seperti Netflix, WeTV, VIU, memudahkan kita untuk mencari hiburan atau tontonan berkualitas dari berbagai Negara.
Sedangkan dampak negatif yang sering terjadi ialah:
- Mudahnya berkomunikasi dan penyebaran informasi seringkali di salah gunakan untuk menyebarkan informasi palsu dan menjadi penipuan.
- Menimbulkan sifat anti sosial dan egois. Banyaknya komentar negatif pada media sosial bisa membuat seseorang merasa tersisihkan dan memilih menjadi anti sosial di dunia nyata. Terlalu serong menggunakan media sosial juga bisa membuat seseorang menjadi egois karena selalu mengutamakan dirinya sendiri.
- Mengurangi kinerja sehari-hari. Terlalu sering menggunakan media sosial juga bisa berdampak pada kinerja karyawan dan mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugasnya karena kecanduan bermain media sosial.
- Masalah keamanan. Penggunaan media sosial dapat dilihat oleh siapa saja bahkan mungkin orang yang tidak dikenal sekalipun. Hal tersebut merupakan celah bagi orang-orang yang memiliki niat buruk untuk mencuri data atau informasi pribadi sang pengguna.
- Kesehatan menurun. Sering menggunakan media sosial atau bahkan kecanduan dapat merusak kesehatan baik secara fisik maupun mental
- Kurangnya interaksi secara langsung. Media sosial terlalu mempermudah kita untuk berinteraksi dalam dunia maya sehingga kita melupakan ada nya interaksi langsung terhadap masyarakat sekitar. Terlalu sering menggunakan media sosial juga dapat membuat kita lupa waktu dan lupa terhadap lingkungan sekitar.