Lagu berjudul Asmalibrasi milik Soegi Bornean, salah satu grup musik indie pop di Indonesia berhasil menarik perhatian khalayak. Lagu tersebut memuat lirik kesastraan yang menarik untuk diulas.
Sastra adalah sebuah ilmu yang memiliki keistimewaan. Wujud sastra menyatukan cipta pikiran dan olah rasa manusia. Hal ini menjadikan sastra sulit untuk didefinisikan.Â
Namun, belum adanya ketegasan definisi sastra tak membuat ia tenggelam begitu saja. Semakin bertambahnya waktu dan semakin berubahnya zaman, sastra turut memiliki ruang jamah yang semakin luas. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang memiliki bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia, setidaknya kita dapat berpedoman definisi sastra menurut KBBI V.Â
Menurut KBBI V, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi yang lebih spesifik dapat kita peroleh dari pernyataan ahli-ahli berikut:
- Menurut Taum dalam Syahfitri (2018: 1), sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif atau "sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain."
- Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatat sesuatu dalam bentuk bahasa dengan pengubahan estetis melalui alat bahasa (Eagleton, 2010: 4).
Perkembangan sastra di Indonesia awalnya melalui media lisan pada era kerajaan. Sastra era tersebut disebut sebagai sastra lama. Sastra lama kental dengan budaya suatu masyarakat dan memiliki fungsi pendidikan moral, nasihat, dan sebagainya.Â
Contoh karya sastra lama adalah hikayat, pantun, syair, dan gurindam. Seiring zaman yang berubah, sastra lama berkembang dan membentuk sebuah bentuk baru, yaitu sastra modern. Contoh-contoh sastra modern adalah puisi, prosa, cerpen, novel, dan drama.Â
Walaupun karya sastra modern telah terklasifikasi, kata-kata kesastraan tak terbatas penggunaannya. Bahkan dalam lagu, penggunaan kata-kata sastra dapat menjadi salah satu strategi untuk menarik perhatian pendengar.
Fungsi sastra lama dan sastra modern memiliki perbedaan karena perkembangannya. Sastra modern juga semakin dihargai karena segala bentuk karya sastra memiliki hak cipta, tidak seperti karya sastra lama yang biasanya bersifat anonim karena penyampaiannya lewat mulut ke mulut.
Asmalibrasi, sebuah judul lagu yang cukup asing di telinga. Menurut Soegi Bornean, judul Asmalibrasi adalah akronim dari Asmara Terkalibrasi. Bagi masyarakat yang awam terhadap kesastraan, lirik lagu di dalamnya cukup membuat masyarakat bergerak untuk mencari arti liriknya.Â
Namun, Soegi Bornean memberikan sentuhan-sentuhan ekstra yang membuat lagu Asmalibrasi dapat didengar sebagai pelipur lara, media romansa, atau bahkan sekadar teman di kala senja. Dua poin yang dapat dianalisis dari nilai kesastraan di dalam lagu Asmalibrasi yaitu:
- Tema lagu yang sering diangkat, tetapi dikemas dengan lirik sastra. Lagu Asmalibrasi menceritakan adanya sepasang kekasih yang hendak melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan. Mereka akhirnya berusaha menciptakan ruang asmara sendiri untuk meyakinkan satu sama lain. Tema-tema seperti ini tergambar di banyak lagu, seperti lagu Akad -- Payung Teduh, Amin Paling Serius -- Nadin Amizah, Timur -- The Adams, dan Kita Usahakan Rumah Itu -- Sal Priadi. Namun, saking relate-nya tema tersebut dengan kehidupan banyak pendengar, tak heran Asmalibrasi juga menjadi salah satu daftar lagu di playlist banyak orang.
- Irama lagu yang mudah dan menenangkan. Pendengar lagu Asmalibrasi mayoritas dari kalangan remaja dan dewasa yang sedang atau hendak membangun hubungan. Tema lagu romansa seperti ini memang sedang tren di kalangan tersebut. Romansa menjadi bagian hidup yang sulit dilepaskan oleh seseorang, apalagi romansa yang berbau indie pop. Indie pop memunculkan lagu dengan irama musik tenang yang mudah masuk ke telinga, sehingga mudah untuk diingat. Bahkan muncul istilah 'anak indie' sebagai representasi seseorang yang suka ketenangan, lebih khusus di kala senja sambil menikmati minuman kesukaan.
