Mohon tunggu...
luth aryo mahesha luth
luth aryo mahesha luth Mohon Tunggu... -

saya lucu dan tampan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi

11 Januari 2011   12:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:43 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika keinginan menjadi kehendak sang penguasa

ketika gemuruh awan menyambar tanah yang gersang

ketika kesedihan menjadi rutinitas tak terbatas

ketika kebutuhan menjadi hal yang tabu

hanya aku yang berdiri di tempat yang gersang ini

dimana kesadaran mu wahai penguasa

sadarkah engkau wahai penguasa akan keterpurukan ini

semoga alam yang membalas semua kecerobohanmu wahai penguasa negri nan indah permai indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun