Mohon tunggu...
Lutgardis Hl
Lutgardis Hl Mohon Tunggu... Administrasi - Nothing is impossible

Melukis kisah di ujung pena

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Ujung Tebing yang Rapuh

19 November 2022   09:04 Diperbarui: 19 November 2022   09:09 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah mengapa hingga saat ini, aku masih mempunyai harapan
Mencoba mengerti apa yang masih samar bagiku
Berusaha memahami setiap alur cerita yang kadang-kadang tidak beraturan
Dan belajar untuk menerima perbedaan walau kadang mengorbankan perasaan

Tak perlu kamu tanyakan mengapa aku masih bertahan
Mungkin aku bukanlah seseorang yang setegar batu karang
Juga bukan sekuat wonder woman bila menghadapi tantangan
Tapi aku belajar menghargai apa itu arti kesetiaan

Apa bedanya rasa sakit ketika tersandung atau jatuh
Apa bedanya rasa sakit ketika tidak dihargai atau ditolak
Mungkin sama sakitnya, tapi porsi rasa sakitnya mungkin berbeda
Dan kedua-duanya membutuhkan pemulihan entah waktu yang singkat atau waktu yang panjang

Rapuhnya jiwa, tak berarti semua akan berhenti
Di ujung tebing yang rapuh, ku yakin masih ada harapan
Tetap tinggal atau bergerak, itu hanyalah sebuah "pilihan"
Di ujung tebing yang rapuh akan membangunkan diri untuk lebih berdaya juang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun