Mohon tunggu...
Lutfiyuo
Lutfiyuo Mohon Tunggu... Penulis - Manusia biasa

Bersikap adillah sejak dalam pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Seseru Itukah Membaca dan Menulis Puisi?

20 Maret 2024   23:00 Diperbarui: 20 Maret 2024   23:01 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu saat masih SMA, saya merasa kalau sekolah formal adalah tempat yang membosankan dan membatasi ruang gerak. Saya yang memiliki  hasrat yang mendalam terhadap membaca dan menulis puisi, sekolah adalah tantangan yang harus dihadapi untuk mengejar obsesi yang sejati. Ini adalah kisah saya tentang bagaimana membaca dan menulis puisi menjadi pelarian dari rutinitas sekolah formal, membawa ke dunia yang penuh warna dan makna yang dalam.

Bagi saya yang merasa terikat oleh aturan-aturan dan kurikulum yang kaku, membaca dan menulis puisi adalah napas segar yang membebaskan. Di antara jadwal pelajaran yang padat dan tugas-tugas yang membosankan, saya menemukan kedamaian dan kebebasan di antara halaman-halaman buku puisi yang saya genggam erat.

Puisi adalah sebuah perjalanan ke dalam diri sendiri, sebuah cara untuk menyelami kedalaman perasaan dan pikiran yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Di dalamnya, saya menemukan cermin dari jiwa saya sendiri, sebuah refleksi yang memungkinkan saya untuk memahami dan merangkul sisi-sisi gelap dan terang dari diri saya sendiri.

Setiap bait puisi adalah potongan dari kehidupan yang penuh warna, sebuah penggambaran dari pengalaman dan emosi yang melintasi pikiran dan hati penulisnya. Dengan setiap kata yang saya tulis, tentu saya merasakan beban yang terangkat dari pundak saya, merasa seperti terbang bebas di antara awan-awan imajinasi yang tak terbatas.

Saya merasa sekolah formal tidak memberikan kesempatan yang cukup bagi saya untuk mengekspresikan diri dengan bebas, namun melalui membaca dan menulis puisi, saya menemukan suara saya yang sejati. Saya belajar untuk menghadapi rasa takut dan keraguan saya, dan menyadari bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyembuhkan, menginspirasi, dan mengubah dunia.

Pada suatu hari, saya memiliki kesempatan untuk berbagi puisi saya dengan dunia. Melalui  sebuah kompetisi puisi di lingkungan lokal, atau bahkan melalui penerbitan karya-karya saya dalam sebuah buku. Apapun bentuknya, pengalaman itu menjadi bukti bahwa meskipun mungkin tidak cocok dengan sekolah formal, namun cinta dan hasrat saya dalam menulis puisi telah membawa saya pada perjalanan yang luar biasa.

Dengan setiap bait puisi yang saya tulis, saya menemukan kedalaman baru dalam diri saya sendiri dan dalam dunia di sekitar saya. Dan meskipun mungkin masih ada rintangan yang harus dihadapi di sekolah formal, namun saya tahu bahwa di antara halaman-halaman puisi, saya selalu memiliki tempat yang dapat saya panggil sebagai rumah.

Mengapa seperti itu?
Karena membaca dan menulis puisi adalah dua kegiatan yang memiliki daya tarik yang tak tertandingi. Serunya membaca puisi terletak pada kemampuannya untuk membawa pembaca masuk ke dalam dunia yang penuh dengan emosi, imajinasi, dan makna yang mendalam. Setiap bait puisi adalah seperti jendela ke dalam pikiran dan perasaan penyair, memungkinkan pembaca untuk merasakan intensitas dan keindahan yang terkandung di dalamnya.

Puisi memiliki kekuatan untuk menggugah perasaan yang tersembunyi dan membangkitkan emosi yang terpendam. Dalam beberapa baris saja, sebuah puisi bisa menyentuh hati pembaca dengan kelembutan atau mengguncangnya dengan kekuatan yang tak terduga. Membaca puisi juga memungkinkan kita untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, merenungkan makna kehidupan, cinta, kehilangan, atau bahkan sekadar keindahan alam.

Tidak hanya itu, membaca puisi juga dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan pemahaman sastra seseorang. Melalui eksplorasi struktur puisi, penggunaan bahasa metaforis, dan penyampaian makna yang tersirat, pembaca diperkenalkan pada kekayaan bahasa yang memperluas wawasan dan pemahaman mereka tentang keindahan kata-kata.

Sementara itu, menulis puisi adalah proses yang sangat memuaskan dan terapeutik. Dalam proses menulis, seseorang memiliki kesempatan untuk mengekspresikan perasaan, pengalaman, dan ide-ide mereka dengan cara yang paling kreatif dan puitis. Puisi membebaskan penulis untuk mengeksplorasi bahasa dengan cara yang tak terbatas, menciptakan gambaran yang indah atau bahkan membingungkan dengan kata-kata mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun