"Agar seorang anak mampu memecahkan dan menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupannya, ia tentu harus belajar. Peran orangtua sebagai pendidik pertama dan utama adalah membantu anak memiliki kecerdasan tersebut (kecerdasan jamak), Helmawati (2018)."
Pandemi covid-19 telah membuat gabut pikiran dan hati orangtua. Anak-anak yang biasanya belajar di sekolah, kini diharuskan belajar di rumah. Otomatis ini menjadi tantangan bagi orangtua. Otangtua yang biasanya hanya sibuk dengan pekerjaan, sekarang dipaksa menemani anak untuk belajar.
Sudah lebih dari satu setengah bulan anak-anak belajar dari rumah sejak tanggal 16 Maret lalu. Keluh kesah sudah sering didengarkan, baik dari anak maupun orangtua. Anak merasa bosan dengan kegiatan belajar di rumah dan orang tua merasa beban kerjanya bertambah.
Akan tetapi, bagaimana pun jua di balik pandemi covid-19 ada banyak hikmah. Pertama, adalah membuat orang tidak gagap teknologi, entah itu siswa, guru dan orangtua. Kedua, menyadarkan peran penting pendidikan dalam keluarga. Ketiga, mengajarkan kita betapa pentingnya kerjasama antara siswa, keluarga dan guru dalam pendidikan.
Sebenarnya, saat pandemi covid-19 menjadi kesempatan bagi orangtua untuk menunjukkan kualitas peran dirinya untuk menjadi orangtua, pendidik, pengajar dan pendamping anak. Di dalam lingkungan keluarga, dapat mengajak anak-anak untuk melatih diri mereka dengan beragam kegiatan. Sehingga, dari beragam kegiatan itulah dapat menumbuhkan potensi atau kecerdasan anak.
Selama pandemi covid-19 ini orangtua dapat melatih kecerdasan anak. Berikut tiga jenis kecerdasan yang dapat ditumbuhkembangkan dalam diri anak.
Kecerdasan spiritual
Baru-baru ini kita dihebohkan dengan prank bantuan sampah yang dilakukan oleh seorang youtuber. Belum usai prank bantuan sampah kemudian beredar lagi di media sosial video orang yang sedang salat namun kemudian joget-joget diiringi oleh musik. Melihat video tersebut tentu membuat orang geram dan tidak pelak sumpah serapah bertebaran di kolom komentar video tersebut.
Dari video-video tersebut dapat dinilai betapa naifnya etika seseorang dewasa ini. Hanya demi sebuah konten dan viral, rela melakukan perbuatan yang melanggar norma agama dan sosial. Dari video tersebut pula dapat dinilai betapa pentingnya kecerdasan spiritual bagi setiap orang terutama anak-anak untuk menyongsong masa depan mereka.
Kecerdasan spiritual berkaitan dengan agama dan praktik seseorang dalam menjalankan perintah agama serta menjauhi laranganya. Praktik keagamaan ini kemudian diejawantahkan dalam bentuk perbuatan dalam keluarga dan masyarakat. Misalnya, sopan dalam bertingka laku dan santun dalam berbicara.
Nilai kecerdasan ini, bagi anak-anak sangat dibutuhkan untuk masa depan meraka agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan tercela yang dapat menghambat masa depannya. Praktik-praktik yang merujuk pada kecedasan spritual dapat dimulai sedini mungkin. Misalnya, mengenalkan anak terhadap rukun iman, rukun Islam, etika atau perbuatan yang baik.