Mohon tunggu...
Lutfin Amalia
Lutfin Amalia Mohon Tunggu... -

Mari berbagi ilmu :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perlukah Orang Tua Mempelajari BK?

28 Mei 2017   14:29 Diperbarui: 28 Mei 2017   14:33 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang tua adalah pusat pembelajaran pertama kali bagi anak di samping guru. Segala hal yang diajarkan oleh orang tua terhadap anak tidak semuanya ada di dalam sekolah, contohnya seperti penanaman sikap dan pembiasaan yang baik. Pembelajaran itu didapati anak untuk pertama kalinya hanya pada orang tua atau keluarga. Di sekolah memang ada penanaman sikap dan pembiasaan yang baik, akan tetapi tidak semua sekolah terdapat pembelajaran itu dan juga tidak semuanya terarah dengan baik.

Sebagai guru pertama bagi anak, orang tua harus bisa membimbing dan mendidik anaknya dengan benar supaya tidak terjadi kekeliruan pada tumbuh kembang anak. orang tua yang cerdas pasti mendidik anaknya dengan pendidikan yang baik dan tepat, karena masa depan anak ada di tangan orang tua. Jika bimbingan orang tua baik dan sesuai maka tidak menutup kemungkinan bahwa anaknya akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, akan tetapi jika sebaliknya, maka hasilnya pun juga sebaliknya.

Menjadi guru bagi anak bukanlah hal yang mudah, terlebih jika menjadi guru yang pertama bagi anak. Kita sebagai orang tua harus mengajarkan segala hal bagi anak mulai dari nol, seperti mengenalkan tentang mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan lain sebagainya.

Sebagai guru yang baik bagi anak, orang tua harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara megajarkan pembelajaran yang baik bagi anak. Salah satu bekal agar menjadi orang tua yang baik bagi anak adalah orang tua harus memiliki pengetahuan tentang BK atau bimbingan konseling pada anak.

BK atau bimbingan konseling adalah salah satu layanan yang penting bagi perkembangan anak. BK dapat membantu orang tua dalam mengetahui bagaimana tingkatan perkembangan anak.

Bimbingan Konseling adalah upaya sistematis yang terprogram dan terarah untuk  membantu anak didik yang dilakukan oleh konselor. Kebanyakan konselor dari seorang guru namun juga bisa dilakukan oleh orang tua atau orang – orang di sekitarnya.

Layanan BK bagi anak sangat bermanfaat terlebih pada perkembangan anak yaitu untuk membantu anak dalam mencapai kemandirian di kehidupannya. Mencapai kemandirian di kehidupannya itu seperti :

  • Anak bisa mengenali siapa dirinya, sifatnya, dan kemampuan yang dimilikinya
  • Anak bisa mengembangkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya
  • Anak bisa mengatasi masalah yang dihadapinya secara mandiri
  • Anak bisa menyiapkan perkembangan sosial dan mentalnya agar dapat membantu anak menempuh pendidikan ke tahapan selanjutnya.

Tidak hanya bermanfaat bagi anak, layanan BK juga bermanfaat bagi orang tua, seperti :

  • Membuat pengertian dan pemahaman kepada orang tua tentang keberadaan anak sebagai individu
  • Orang tua dapat mengatasi gangguan sosial emosi yang terjadi pada anak dengan adanya layanan BK
  • Orang tua dapat mengambil keputusan dalam memilih pilihan yang terbaik bagi anak seperti memilih sekolah yang baik bagi anak dengan menyesuaikan kemampuan yang dimiliki anak
  • Orang tua dapat menangani masalah kesehatan yang terjadi pada anak dengan memberikan informasi kepada orang tua melalui layanan BK.

Layanan BK sangat bermanfaat bagi anak dan orang tua. Layanan BK dapat membantu orang tua dalam menangani masalah perkembangan yang terjadi pada anak. Oleh karena itu orang tua sebaiknya perlu mempelajari BK agar mengetahui tingkatan perkembangan anaknya supaya dalam mengajar anak, orang tua tidak mengalami kekeliruan yang akan mengakibatkan rusaknya perkembangan anak.

Seperti pepatah mengatakan, kerja keras akan membuahkan hasil yang baik. Jika orang tua benar dalam mengajar anak maka anak akan menjadi anak yang cerdas, namun jika sebaliknya maka hasilnya juga akan sebaliknya, anak tidak akan menjadi anak yang cerdas dan perkembangannya akan terganggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun