Tak banyak orang yang dapat mengetahui bahkan membedakan mana yang penting dan mana yang tidak, mana yang harus benar – benar diperhatikan dengan jeli dan mana yang tidak begitu perlu diperhatikan.
Sejatinya, manusia diciptakan dengan bentuk dan akal yang sempurna sehingga tidak ada satupun makhluk Allah SWT. yang dapat menyamainya. Dalam hal ini, manusia dapat menggunakan akal dan pikiran mereka dalam menangani sesuatu.
Sebagai manusia haruslah berbuat sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain karena mereka memiliki akal dan hati yang berbeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itu, manusia harus saling tolong menolong kepada sesama untuk mencapai kesejahteraan hidup, terlebih dalam hal membimbing dan mendidik anak cucunya agar menjadi orang yang bermanfaat di kemudian hari.
Membimbing dan mendidik anak adalah hal yang sangat penting terutama bagi anak dan orang tua. Mengapa?
Memberikan bimbingan dan didikan kepada anak sejak dini merupakan cara yang sangat tepat untuk mengarahkan anak menjadi pribadi yang lebih baik. Jika anak tidak dididik dengan baik sejak dini, maka akan berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya ketika mereka dewasa.
Orang tua juga harus memperhatikan seluk beluk perkembangan anak supaya tidak terjadi kekeliruan yang akan menyebabkan anak memiliki kepribadian yang buruk di kemudian hari. Hal – hal yang perlu diperhatikan ketika mendidik anak adalah orang tua harus benar – benar memahami kondisi anak. Orang tua jangan memaksakan kehendak sendiri yang akan mengakibatkan anak marah, ngambek, susah diatur bahkan tidak mau dididik oleh orang tuanya.
Dalam hal memperhatikan seluk beluk perkembangan anak, orang tua juga benar – benar mengetahui perkembangan apa saja yang ada dalam diri anak. Contohnya seperti anak tumbuh memiliki sifat tempertantrum, agresif, pemalu, pembangkang, pembohong, penakut bahkan ADHD.
Sifat – sifat tersebut jika dibiarkan saja maka akan berakibat fatal terhadap kepribadian anak. Orang tua harus jeli dalam mengidentifikasi ciri – ciri dari sifat – sifat tersebut. Apabila orang tua lengah sedikit saja, maka akan susah dalam melepaskan sifat – sifat itu dari kepribadian anak.
Dalam mengidentifikasi sifat – sifat yang ditunjukkan anak, orang tua dapat melihat kondisi dan kebiasaan anak. Contohnya jika anak memiliki sifat tempertantrum atau marah yang berlebihan, orang tua dapat mengidentifikasinya dengan melihat perilaku – perilaku anak ketika mereka marah.
Biasanya, anak yang memiliki sifat tempertantrum ini akan melakukan hal – hal yang ekstrim ketika mereka marah. Seperti : menangis, menjerit, memukul, menendang, melempar barang dan menggigit sehingga akan melukai orang – orang di sekitarnya bahkan dirinya sendiri.
Identifikasi terhadap sifat dan sikap anak sangat perlu dilakukan sejak dini agar anak tidak tumbuh dengan memiliki sifat dan sikap yang tidak baik. Oleh karena itu, orang tua jangan pernah mengabaikan sesuatu yang dirasa tidak penting untuk diperhatikan. Bahkan sesuatu yang kita hiraukan tersebut bisa saja jadi momok yang menakutkan bagi kita maupun bagi anak nantinya.