Mohon tunggu...
Lutfin Amalia
Lutfin Amalia Mohon Tunggu... -

Mari berbagi ilmu :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Belajar?

5 September 2017   23:58 Diperbarui: 6 September 2017   00:52 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seringkali orang berfikiran bahwa belajar adalah sesuatu yang membosankan, terlebih pada anak -- anak. Mereka mengira jika belajar tidak terlalu penting bagi kehidupan mereka, padahal dengan belajar kita dapat membuka wawasan dan cakrawala dunia serta dapat  menggapai semua cita -- cita yang  kita inginkan.

Tak banyak orang yang mengerti dan memahami apa arti sebenarnya dari belajar, sedangkan belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh semua orang di era modern ini.

Belajar adalah suatu proses dimana seseorang dapat merubah dirinya menjadi lebih baik dengan menambah wawasan dan pengetahuan dari luar diri mereka, sehingga seseorang yang belajar akan memperoleh hasil yang baik, bisa berupa pengetahuan maupun tingkah laku di masyarakat.

Biasanya anak -- anak tidak senang jika disuruh belajar. Mereka beralasan jika belajar dapat membuat mereka merasa bosan dan jenuh karena pembelajaran yang monoton itu -- itu saja, sehingga akan mengakibatkan mereka malas untuk belajar. Orang tua harus benar -- benar mengetahui kondisi anak yang demikian, karena jika diabaikan akan membuat anak semakin malas bahkan tidak mau belajar yang mengakibatkan anak tidak akan memperoleh ilmu dan pengetahuan sejak dini.

Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan ketika belajar, orang tua maupun guru seharusnya memberikan pengajaran kepada anak dengan kegiatan yang menyenangkan seperti belajar sambil bermain.

Belajar sambil bermain dapat menghilangkan rasa bosan dan jenuh ketika belajar. Mengapa?

Pada dasarnya anak -- anak sangat menyukai kegiatan yang menyenangkan seperti bermain. Jika proses belajar mengajar diselingi dengan kegiatan yang menyenangkan (bermain), maka anak tidak akan jenuh dan bosan, melainkan mereka akan senang bahkan antusias dalam belajar.

Namun, ketika mengajari anak belajar sambil bermain, orang tua atau guru harus benar -- benar membimbing anak dengan baik dan teliti agar apa yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Biasanya dalam proses belajar yang seperti ini, orang tua atau guru kebanyakan lupa dengan apa yang akan mereka ajarkan kepada anak karena keasyikan bermain dengan anak. Sehingga mengakibatkan materi pembelajaran tidak tersampaikan dengan baik.

Sebagai orang tua maupun guru perlu bertindak tegas dalam membimbing dan mengawasi anak dalam belajar. Jika pembelajaran yang diberikan oleh orang tua maupun guru keliru sejak awal, pasti itu juga akan berakibat fatal kedepannya.

Mengapa?

Kita sebagai orang dewasa harus mengetahui bahwa anak -- anak adalah peniru ulung. Ia menirukan segala sesuatu yang ia perhatikan. Jika anak meniru dan mengikuti ajaran yang salah dan keliru, maka seterusnya ia juga akan mengacu pada ajaran yang disampaikan sebelumnya. Oleh sebab itu, sebagai seorang pengajar harus benar -- benar professional dalam mengajar anak -- anak agar mereka tidak menerima ilmu yang salah yang akan merusak masa depan mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun