Mohon tunggu...
Lutfin Amalia
Lutfin Amalia Mohon Tunggu... -

Mari berbagi ilmu :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukan Hal Sepele!

19 April 2017   11:07 Diperbarui: 19 April 2017   11:17 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak banyak orang yang dapat mengetahui bahkan membedakan mana yang penting dan mana yang tidak, mana yang harus benar – benar diperhatikan dengan jeli dan mana yang tidak begitu perlu diperhatikan.

Sejatinya, manusia diciptakan dengan bentuk dan akal yang sempurna sehingga tidak ada satupun makhluk Allah SWT. yang dapat menyamainya. Dalam hal ini, manusia dapat menggunakan akal dan pikiran mereka dalam menangani sesuatu.

Sebagai manusia haruslah berbuat sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain karena mereka memiliki akal dan hati yang berbeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itu, manusia harus saling tolong menolong kepada sesama untuk mencapai kesejahteraan hidup, terlebih dalam hal membimbing dan mendidik anak cucunya agar menjadi orang yang bermanfaat di kemudian hari.

Membimbing dan mendidik anak adalah hal yang sangat penting terutama bagi anak dan orang tua. Mengapa?

Memberikan bimbingan dan didikan kepada anak sejak dini merupakan cara yang sangat tepat untuk mengarahkan anak menjadi pribadi yang lebih baik. Jika anak tidak dididik dengan baik sejak dini, maka akan berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya ketika mereka dewasa.

Orang tua juga harus memperhatikan seluk beluk perkembangan anak supaya tidak terjadi kekeliruan yang akan menyebabkan anak memiliki kepribadian yang buruk di kemudian hari. Hal – hal yang perlu diperhatikan ketika mendidik anak adalah orang tua harus benar – benar memahami kondisi anak. Orang tua jangan memaksakan kehendak sendiri yang akan mengakibatkan anak marah, ngambek, susah diatur bahkan tidak mau dididik oleh orang tuanya.

Dalam hal memperhatikan seluk beluk perkembangan anak, orang tua juga benar – benar mengetahui perkembangan apa saja yang ada dalam diri anak. Contohnya seperti anak tumbuh memiliki sifat tempertantrum, agresif, pemalu, pembangkang, pembohong, penakut bahkan ADHD.

Sifat – sifat tersebut jika dibiarkan saja maka akan berakibat fatal terhadap kepribadian anak. Orang tua harus jeli dalam mengidentifikasi ciri – ciri dari sifat – sifat tersebut. Apabila orang tua lengah sedikit saja, maka akan susah dalam melepaskan sifat – sifat itu dari kepribadian anak.

Dalam mengidentifikasi sifat – sifat yang ditunjukkan anak, orang tua dapat melihat kondisi dan kebiasaan anak. Contohnya jika anak memiliki sifat tempertantrum atau marah yang berlebihan, orang tua dapat mengidentifikasinya dengan melihat perilaku – perilaku anak ketika mereka marah.

Biasanya, anak yang memiliki sifat tempertantrum ini akan melakukan hal – hal yang ekstrim ketika mereka marah. Seperti : menangis, menjerit, memukul, menendang, melempar barang dan menggigit sehingga akan melukai orang – orang di sekitarnya bahkan dirinya sendiri.

Identifikasi terhadap sifat dan sikap anak sangat perlu dilakukan sejak dini agar anak tidak tumbuh dengan memiliki sifat dan sikap yang tidak baik. Oleh karena itu, orang tua jangan pernah mengabaikan sesuatu yang dirasa tidak penting untuk diperhatikan. Bahkan sesuatu yang kita hiraukan tersebut bisa saja jadi momok yang menakutkan bagi kita maupun bagi anak nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun