Mohon tunggu...
Lutfin Amalia
Lutfin Amalia Mohon Tunggu... -

Mari berbagi ilmu :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Baik atau Tidak?

3 Maret 2017   07:00 Diperbarui: 3 Maret 2017   16:00 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan bagi setiap orang adalah hal penting yang harus diberikan sejak usia dini. Pendidikan itu meliputi pendidikan akademik maupun non akademik.

Di samping pendidikan akademik dan non akademik, pengenalan tentang pendidikan agama, karakter serta bersosialisasi dengan masyarakat juga menjadi pendidikan utama bagi anak sejak usia dini. Dikarenakan hal ini dapat membantu anak dalam membentuk dan mengembangkan kepribadian yang baik.

Dalam mendidik anak, orang tua harus benar – benar bisa mempertimbangkan matang – matang pendidikan mana yang harus diajarkan terlebih dahulu. Pengajaran tersebut harus sesuai dengan urutan tingkat perkembangan anak (step by step). Hal ini dikarenakan setiap perkembangan anak berbeda – beda dari satu dengan yang lainnya. Ada yang tingkat perkembangannya cepat dan ada pula yang lambat. Jadi, orang tua harus peka terhadap perkembangan si anak.

Kebanyakan orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang memiliki prestasi akademik yang bagus. Namun, di samping keinginan orang tua yang menggebu – gebu, orang tua harusnya lebih mementingkan kondisi si anak.

Melalui keinginan orang tua seperti itu, pasti mereka melakukan segala cara agar anaknya bisa menjadi pandai dan membuat mereka bangga tanpa memikirkan dulu keadaan anak.

Contohnya seperti, orang tua memasukkan anak mereka ke full day school dimana anak akan terus belajar selama lebih dari 6 jam di sekolah. Terlebih jika si anak juga mengikuti les private di rumah untuk lebih menunjang pembelajaran mereka.

Hal ini dapat berakibat fatal terhadap perkembangan mental anak. Mengapa?

Anak akan bosan jika disuruh belajar terus menerus di sekolah, belum lagi belajar di les dan di rumah. Pembiasaan menerapkan belajar seperti ini adalah hal yang keliru. Ketika anak difokuskan untuk terus belajar di sekolah, di les atau di rumah, maka anak tidak akan mendapatkan pendidikan karakter dan sosialisasi dengan masyarakat. Anak akan cenderung bersifat individualistik.

Pendidikan karakter dan sosial adalah pendidikan yang penting bagi anak. Melalui pendidikan ini anak bisa menumbuhkan dan mengembangkan kepribadian mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Setiap manusia pasti membutuhkan orang lain tanpa disadari.

Jangan terlalu menekan anak dalam belajar, jika semakin ditekan maka anak akan merasa bosan, tidak konsentrasi bahkan pembelajaran itu tidak akan masuk ke dalam otak si anak.

Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda – beda. Intinya, anak tidak boleh terus menerus ditekan untuk belajar tanpa keinginan anak. Ya, setiap pembelajaran kepada anak memang harus dibiasakan dan ditekan, tetapi pembiasaan dan penekanan yang berlebihan juga tidak baik untuk perkembangan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun