Mohon tunggu...
Lutfi Monika
Lutfi Monika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Meningkatnya Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini

17 Maret 2024   14:20 Diperbarui: 17 Maret 2024   14:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital saat ini, kita menyaksikan fenomena yang semakin sering terjadi, yaitu meningkatnya penggunaan gadget sejak usia dini. Anak-anak diperkenalkan dengan teknologi sejak usia dini.

Hal ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap perkembangan mereka. Kita harus menyadari bahwa penggunaan gawai sejak kecil dapat memberikan dampak positif yaitu anak-anak dapat mengakses berbagai sumber pengetahuan dan informasi melalui gadget yang dapat menunjang perkembangan kognitif dan kemampuan kreatifnya. Selain itu, penggunaan gadget juga dapat memperluas wawasan anak dalam memahami dunia disekitarnya.

Namun di balik dampak positif tersebut terdapat juga dampak negatif yang perlu diperhatikan. Penggunaan gawai yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, yang berdampak buruk pada perkembangan sosial dan emosional anak. Anak yang terlalu lama bermain dan menatap pada layar gadget cenderung kurang berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar sehingga dapat menghambat kemampuan komunikasi dan sosialnya. Selain itu, penggunaan gawai secara berlebihan juga menimbulkan risiko bagi kesehatan fisik anak, seperti gangguan pada penglihatan dan postur tubuh. Keseimbangan antara aktivitas fisik dan penggunaan gawai juga terganggu sehingga dapat berdampak buruk pada kesehatan anak secara keseluruhan.

Oleh karena itu, sangat penting  bagi orang tua dan pendidik untuk memahami pentingnya mengatur penggunaan gawai secara tepat sejak usia dini. Mengontrol konten yang dilihat serta memperkenalkan permainan dan aktivitas alternatif yang lebih bermanfaat secara fisik dan sosial adalah kunci untuk mengatasi fenomena ini.

Dengan pemahaman yang benar, penggunaan perangkat elektronik sejak dini dapat menjadi sarana yang efektif untuk mendukung tumbuh kembang anak, asalkan digunakan dengan hati-hati dan tidak berlebihan. Dengan cara ini, kami dapat memastikan bahwa anak-anak dapat memperoleh manfaat positif dari teknologi tanpa mengorbankan perkembangan mereka secara keseluruhan. Penggunaan gadget sejak usia muda semakin meningkat seiring pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini mempunyai berbagai konsekuensi yang perlu dipertimbangkan secara serius. Pada artikel kali ini, kita akan membahas dampak meningkatnya penggunaan gawai sejak usia muda secara komprehensif dan detail. 

Pertama-tama, penggunaan gawai pada usia muda dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental anak. Anak yang terlalu sering menggunakan gawai cenderung mengalami gangguan tidur akibat paparan cahaya biru yang terpancar dari layar gawai. Selain itu, terlalu banyak waktu di depan layar gadget juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan pada  anak. Secara mental, terlalu banyak menggunakan gawai juga dapat menyebabkan kecanduan dan gangguan perilaku pada anak. Selain itu, penggunaan gawai sejak dini juga berdampak pada perkembangan sosial anak. Anak yang terlalu sering menggunakan gawai cenderung kurang berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitarnya. Mereka lebih memilih terpaku pada layar gawai dibandingkan bermain dan berkomunikasi dengan teman. Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Dampak lain dari meningkatnya penggunaan gawai di usia muda adalah menyangkut perkembangan kognitif anak. Anak-anak yang terlalu terobsesi dengan gawai cenderung kurang aktif secara fisik dan kognitif, yang penting bagi kesehatan mereka. Mereka lebih memilih bermain game atau menonton konten di gadget dibandingkan melakukan aktivitas yang melibatkan pemecahan masalah, kreativitas, dan berpikir kritis.

Untuk mengatasi dampak negatif  meningkatnya penggunaan perangkat teknologi sejak dini, diperlukan peran orang tua dan pendidik. Orang tua harus memantau dan mengawasi penggunaan perangkat anak-anak mereka dan menetapkan batasan yang jelas mengenai waktu penggunaan perangkat. Selain itu, orang tua juga harus terlibat dalam membantu anak memahami cara menggunakan gawai secara wajar dan sehat. 

Selain dampak negatif, penggunaan gadget pada anak juga mempunyai dampak positif. Pertama, gadget memberikan akses  informasi dari berbagai sumber melalui internet, e-book, dan aplikasi pembelajaran, sehingga memperluas pengetahuan seseorang dan meningkatkan kemandirian belajar anak. Kedua, anak-anak menjadi akrab dengan teknologi dan perangkat lunak serta mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan era digital. Ketiga, melalui aplikasi kreatif, anak dapat mengekspresikan kreativitasnya dan mengembangkan minat baru. Selain itu, gadget juga mendukung hubungan sosial  dengan teman dan keluarga melalui jejaring sosial dan video call. Terakhir, gadget dapat digunakan sebagai alat pengajaran yang efektif melalui aplikasi dan platform pembelajaran, membantu anak meningkatkan keterampilan belajarnya.

Meskipun manfaatnya signifikan, orang tua memainkan peran penting dalam memantau dan mengendalikan penggunaan perangkat oleh anak-anak. Para orang tua berpendapat bahwa penggunaan gadget dapat membantu meningkatkan kemampuan psikologis anak, namun sebaiknya jangan memberikan gadget pada anak kecil. Game nyata dianggap lebih baik daripada game virtual atau game yang ditemukan di perangkat. Orang tua harus lebih memperhatikan waktu yang dihabiskan anak mereka dalam menggunakan gawai dan  memfasilitasi interaksi yang lebih langsung dengan lingkungannya.

Penting bagi orang tua untuk mengatur penggunaan gadget anak mereka dengan bijak, memastikan  waktu pemakaian perangkat terkontrol dan konten yang mereka akses sesuai dengan usia. Ada beberapa cara yang dapat kita terapkan pada anak agar mereka dapat mengurangi penggunaan gadget, yaitu dengan:

1. Batasi waktu layar: Anjurkan waktu layar yang sehat, seperti maksimal 1-2 jam per hari untuk anak-anak prasekolah dan 2-3 jam per hari untuk anak-anak usia sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun