Batik ikat celup atau Jumputan adalah teknik mewarnai kain dengan cara mengikat kain dengan cara tertentu sebelum dilakukan pencelupan. Di beberapa daerah di Indonesia, teknik ini dikenal dengan berbagai nama lain seperti jumputan pelangi atau cinde, tritik atau jumputan, serta sasirangan. Salah satu program yang dilaksanakan yaitu membuat batik ikat celup bersama seluruh siswa SDN 2 Semanding dan didampingi oleh guru.
 Motif batik jumputan terbentuk dari teknik mencelupkan kain ke zat warna, tetapi mencegah bagian-bagian yang diikat dari penyerapan zat warna. Bagian yang terikat nantinya akan menghasilkan suatu motif. Tentunya, teknik pengikatan yang berbeda akan menghasilkan motif yang berbeda pula.
Pembuatan motif batik jumputan dapat dilakukan dengan mengikat uang koin, kelereng, atau batu pada beberapa bagian kain yang menggunakan karet gelang.
Batik jumputan adalah suatu batik yang dibuat dengan cara ikat celup, yaitu diikat dengan tali yang dicelupkan ke dalam warna.
Salah satu motif yang terkenal dari batik jumput adalah motif tie dye karena pembuatannya yang mudah dilakukan oleh pemula sekalipun.
Untuk membuat batik jumputan, Anda akan memerlukan 10 bahan dan proses pembuatannya terdiri dari tiga bagian, yakni pembuatan pola, pewarnaan, dan pengeringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H