Mohon tunggu...
Lutfi Kurniawan
Lutfi Kurniawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

#ForzaMilan | Part of Gunadarma 2012

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Manusia dan Pandangan Hidup

11 Juni 2013   22:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:11 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kita biacara tentang pandangan hidup, banyak orang yang hidup nya hanya memandang keatas tapi tidak pernah melihat kebawah, pandangan hidup seseorang menentukan nasib mereka dikemudian hari, yang menjadi pedoman bagi seseorang untuk menjalani hidup.

Semua orang mempunyai pandangan hidup yang berbeda, pandangan hidup itu sendiri mempunyai berbagai unsur, seperti Cita-cita, Kebajikan, Usaha dan Keyakinan, pandangan hidup kadang berasal dari faktor eksternal seperti pengaruh lingkungan yang membentuk sifat dasar manusia itu sendiri, dan membuat ia berfikir itu adalah cara terbaik bagi dia untuk menjalani hidup, kadang juga berasal dari manusia lain yang mempengaruhi cara hidup seseorang

Agama kadang juga menjadi sebuah faktor yang menjadi pandangan hidup seseorang, karena dalam agama apapun pasti mengajarkan pandangan hidup yang berbeda, dan tentunya bersifat positif.

Dalam menjalani hidup, manusia pasti mempunyai caranya masing-masing, entang dari mana cara itu berasal, namun dalam memilih pandangan hidup, kadang manusia sering keliru antara yang baik dan yang buruk, sehinggu menimbulkan masalah masalah baru, memilih pandangan hidup yang salah juga berakibat pada kelangsungan hidup si manusia itu sendiri.

Setiap hari nya manusia tidak akan sama, setiap hari mengalami perubahan, mulai dari umur, tingkat kedewasaan, amarahnya dan lain lain, ada manusia yang menjalani hidup dengan serius, ada juga yang santai, ugal ugalan, menikmati hidup, semua berbeda, dan semua itu yang membuat suatu keseimbangan di dunia ini, tapi manakala manusia sudah menggapai tujuanya, manusia tersebut seharusnya tidak lupa dari mana mereka berasal dan berapa banyak yang masih sulit untuk mencapai tujuan hidupnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun