Mohon tunggu...
Lutfi Koto
Lutfi Koto Mohon Tunggu... Lainnya - Long life learning - Education
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always learning - Always education

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Hukum Gantung

26 April 2023   23:53 Diperbarui: 11 Juni 2023   12:48 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Inukana dan Segakesi merupakan warga Belgia keturan Korea Utara. mereka lahir di ibukota dua puluh tiga tahun yang lalu. Pada usia 18 tahun, Inukana ingin melanjutkan studi ke luar negeri. Dengan belajar giat dan usaha sekuat tenaga, akhirnya Inukana lulus di Universitas Negeri Padang. Inukana sangat suka dunia pendidikan, oleh sebab itu dia memilih Jurusan Educatiol Administration in Faculty of Educatin, State University of Padang.

Segekasi adalah adik kandung Inukana. Melihat abangnya yang berhasil lulus di Universitas Negeri Padang, Segakesi juga termotivasi untuk kuliah di Kota Padang, Indonesia. Didalam fikiran Segekasi, dia akan bahagia kuliah di Padang, karena tidak hanya belajar, Segekasi juga bisa berlibur setiap hari di Kota Padang dan sekitarnya. Singkat cerita Inukana dan Segakasi berhasil kuliah di Padang. Mereka sepakat untuk menyewa apartement di Luko Sedayu Tanjung. 

Semakin hari, Inukana dan Segakasi mulai sangat nyaman tinggal di Padang. Mereka sudah bisa berbahasa Minang. Mereka juga mudah berbaur dengan masyarakat sekitar. Bagi Inukasa dan Segakasi, Padang adalah kota kenangan. 

Salah satu momen yang selalu dikenang oleh Inukasa dan Segekasi adalah saat dia berlibur ke kota Jambunan City, kota termewah dan termegah di Sumatera bahkan seluruh dunia. Meskipun jambunan city sangat maju, namun budaya islam dilingkungan masyarakatnya sangat kental.

 Produsen Film Porno dari Beberapa eropa, amerika dan Afrika ingin membuat film di Beberapa negara. Namun mereka tidak berani datang ke Padang. Peraturan di Kota Padang saat itu sudah diakui dunia. Pemerintah disana tidak segan2 menghukum gantung pelaku narkoba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun