Mohon tunggu...
Lutfi Koto
Lutfi Koto Mohon Tunggu... Lainnya - Long life learning - Education
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always learning - Always education

Selanjutnya

Tutup

Politik

Debat Pilpres Lebih Baik Ditiadakan - Utamakan Musyawarah

1 September 2022   01:00 Diperbarui: 1 September 2022   10:06 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Acara Debat Pilpres ataupun Gubernur/Walikota/Bupati yang selalu ditayangkan di Televisi menurut saya perlu dievaluasi. Untuk apa gunanya berdebat? Pilpres bukan perlombaan. Kepemimpinan yang tidak bisa dinilai dari perdebatan. Perdebatan yang ditayangkan secara live itu kalaupun ada manfaatnya, menurut saya tidak signifikan terhadap kecerdasan masyarakat dalam menentukan pilihan dan belajar politik. 

Dari sudut pandang bisnis, jika saya seorang owner televisi tentu saya berubah fikiran. Perdebatan pilpres layak dijadikan tontonan yang menghibur. Acara ini akan ditonton banyak masyarakat. Bagi saya rating tinggi dan dapat uang banyak adalah tujuan utama bisnis. Tidak ada pebisnis yang ingin rugi.

Perdebatan pilpres yang paling memalukan justru terjadi beberapa tahun lalu. 2 calon presiden yang dari awal sudah berbeda visi dan misi namun bersatu setelah pilpres selesai. Perdebatan yang berhasil mempertontonkan "ke#&*&_"

KPU seharusnya lebih bijak. Jika konsep debat pilpres usang itu tetap dipertahankan, sebaiknya Perdebatan ditiadakan. UBAHLAH dengan musyawarah. Teknisnya KPU memilih tema dan PERINTAHKAN Calon presiden itu untuk bermusyawarah. Apa yang harus mereka lakukan jika mereka kalah atau menang dalam pemilu, dan rumus untuk bersinergi dalam membangun bangsa. Dengan acara yang diadakan KPU ini, harus bisa memberikan pelajaran kepada masyarakat bahwa berbeda visi dan misi adalah hal yang wajar. Bukan sesuatu yang perlu dipertentangkan.

Salah satu sila dari pancasila adalah "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan", BUKAN "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perdebatan perwakilan."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun