Cantika seorang wanita berumur 17,8 tahun. Dia sangat menginginkankan wajah dan kulit yang agak gelap, sawo matang. Saat ini warna kulit Cantika putih, mulus dan bersih. Bagi masyarakat Slekovenya warna kulit seperti Cantika representasi orang-orang yang kuper, pemalas dan jarang menjelajah ke tempat yang menakjubkan. Cantika pernah dibully waktu SMP karena warna kulitnya yang putih.
Setiap malam Cantika menangisi dirinya yang tidak cantik dan menawan. Setelah melihat iklan di Sosial media, Cantika tertarik membeli produk perubah warna kulit. Dia ingin membeli sabun yang bisa merubah warna kulitnya menjadi coklat. Wanita-wanita Slekovenya terobsesi memiliki kulit bewarna coklat karena standar kecantikan disana adalah wanita yang memiliki warna kulit yang coklat dan sawo matang. Hal ini dibuktikan oleh Lembaga Survey pemuda di Slekovenya. Pemuda disana lebih tertarik dan bernafsu melihat wanita dengan kulit sawo matang dan agak coklat. Inilah yang menjadi alasan wanita-wanita Slekovenya berusaha merubah warna kulit mereka menjadi agak gelap, termasuk Cantika.
Setelah pemakain 3 bulan, sabun yang dibeli Cantika tidak berhasil merubah warna kulitnya menjadi coklat. Kulit Cantika tetap putih. Dia depresi dan memutuskan pergi meninggalkan Slekovenya. Cantika ingin ke Negara berkembang yang lebih ramah dan mau menerima dia apa adanya. Negara yang ingin dituju Cantika adalah Ndomerikha, sebuah Negara miskin dengan penduduk yang terkenal ramah.Â
Ndomerikha merupakan negara yang terbelakang, tetapi Cantika lebih menghargai warga Ndomerikha karena mau menerima kulit putih. Pada saat pertama kali ke Ndomerikha, petugas bandara disana sangat menghargai Cantika. Penduduk di Ibukota negara Ndomerikha juga banyak yang meminta foto dengannya. Di bandara ratusan warga Ndomerikha antri meminta foto bahkan meminta tanda tangan. "Ini sangat membingungkan" ucap Cantika dalam hati, tetapi dia senang dan bahagia.
Cantika merasa seperti Artis Internasional yang kaya dan terkenal. Setelah 2 minggu di Ndomerikha, Â Cantika menikah dengan Pria asli keturunan Lorousia yang sudah menetap di Ndomerikha. Walaupun perkenalan mereka sangat singkat, tetapi mereka sangat yakin dan saling percaya. Cantika dan Freno memutuskan untuk menikah dan menetap selamanya di Ndomerikha.
Hidup dan menetap di negara yang penduduknya masih terbelakang, Cantika dan Freno sangat bersyukur, terutama Cantika. Dia merasa dihargai meski memiliki warna kulit yang putih. Saat itu Cantika tidak mau lagi membeli produk sabun pembohong yang mengaku bisa merubah warna kulitnya menjadi coklat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H