Mohon tunggu...
Lutfi Koto
Lutfi Koto Mohon Tunggu... Lainnya - Long life learning - Education
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always learning - Always education

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komentar Masyarakat Mengenai Kenaikan Harga BBM

27 November 2014   16:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:43 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari pasca naiknya harga BBM memberikan reaksi yang berbeda dalam masyarakat. Ada yang pro ada juga yang kontra. Reaksi yang beragam juga ditunjukkan oleh warga Bukittinggi yang penulis wawancarai Pada tanggal 25 november kemaren. Berikut hasil wawancara penulis dengan sejumlah elemen masyarakat di Bukittinggi :

1.Dika (14 Tahun)

Ditemui diarea lapangan basket wirabraja bukittinggi, Salah seorang siswa SMP N 2 Bukittinggi ini berpendapat, “Saya setuju dengan kenaikan harga BBM karena dana subsidi yang selama ini diberikan kepada masyarakat bisa dialihkan untuk membantu biaya pendidikan”. Lebih lanjut siswa kelas VII ini memberikan solusi kepada seluruh pelajar yang ada dibukittinggi untuk bisa menggunakan sepeda ke sekolah. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya dan menjadikan bukittinggi yang bebas dari asap kendaraan seperti di jepang. “Pasti mantap kalau warga bukittinggi bersepeda seperti di Jepang, jadinya bukittinggi tambah sejuk dan mengurangi polusi udara” imbuh siswa yang hobby bermain basket ini.

2.Aan (26 Tahun)

Ketika ditanya mengenai pendapatnya tentang naiknya harga BBM, Aan (26 tahun) berkomentar, “Kita bisa apa sebagai masyarakat biasa, kalau mahasiswa mungkin bisa didengar oleh pemerintah, kalaupun kita sebagai masyarakat tidak setuju, pemerintah tetap dengan menaikkan harga BBM”. Lebih lanjut, pemuda yang hobby olahraga climbing ini berpendapat, “Naiknya Harga BBM bukan masalah setuju, atau tidak setuju. Tapi sejauh mana kita sebagai masyarakat untuk sedikit bicara dan lebih banyak bekerja.” Ketika ditanyai pendapatnya mengenai mahasiswa yang berdemo untuk menolak kenaikan harga BBM, pemuda yang juga ketua dari Komunitas “Surau Kaciak” ini berpendapat, “Mahasiswa berdemo boleh saja karena itu bagian dari penyampaian aspirasi, tapi mahasiswa yang ikut demo tersebut harus tahu alasannya berdemo. Jangan asal ikut berdemo, tapi ketika ditanya alasannya, malah tidak tahu”. Tutup pria yang juga Alumni Kimia UNSRI.

3.Husna (18 Tahun)

Pendapat yang berbeda disampaikan oleh Husna, Mahasiswa TM 2014 di STAIN Bukittinggi. Mahasiswi Jurusan PAI ini tidak setuju dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM, karena berpengaruh terhadap biaya per bulan yang dikeluarkannya untuk ongkos angkot. “Pendapatan orang tua saya tetap, namun pengeluaran akibat naiknya harga BBM semakin bertambah,” Ucap mahasiswi berparas cantik ini. Namun ketika ditanya apakah dia ikut serta dalam demonstrasi yang dilakukan mahasiswa STAIN, dia berkomentar ”Ga, ngapain ikut demo” jawabnya sambil tersenyum.

4.Zul Fadli (32 tahun)

Pria yang berprofesi sebagai penjual gorengan ini sangat antusias ketika ditanya mengenai nainya harga BBM, Zul Fadli berpendapat. “Naik atau tidaknya harga BBM tidak begitu berpengaruh, harga sembako relatif normal, kecuali harga cabe, yang melonjak drastis.” Ketika ditanya harga kebutuhan pokok lainnya, pria ini menjawab, “ya, harga minyak juga naik 9000, namun tepung, bahan lainnya seperti pisang masih tetap normal”. Tak ketinggalan Bapak dua anak ini menyampaikan pesan, “Bagi mahasiswa yang ikut berdemo sah-sah saja, tapi jangan sampai merusak fasilitas umum. Perbanyaklah teman, dan perluaslah pergaulan. Karena teman lebih penting daripada materi”. Zul Fadli juga menjelaskan, yang paling penting untuk menyikapi kenaikan harga BBM ini adalah bagaimana kita sebagai masyarakat bekerja keras dan semangat menghadapi hidup. “Uda saja, untuk mempersiapkan gorengan ini bangun subuh, lalu bekerja sampai zuhur. Dan baru beristirahat jam 9 malam.” Tegas pria kekar yang easy going ini.

Nah, itu dia komentar warga mengenai harga BBM, Bagaimana dengan anda...???



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun