Mohon tunggu...
Lutfi Ikhtiar Fauzy
Lutfi Ikhtiar Fauzy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Prodi S1 Pendidikan Sosiologi Antropologi 2021

Halo , perkenalkan saya Lutfi Ikhtiar Fauzy dari Universitas Sebelas Maret Prodi S1 Pendidikan Sosiologi Antropologi 2021. Salam kenal semuanya

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Black Campaign di Dunia E-Sport

24 November 2021   00:46 Diperbarui: 24 November 2021   00:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Sport. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jamie McInall

Black campaign atau lebih dikenal dengan istilah kampanye hitam merupakan sebuah upaya untuk merusak atau pun mempertanyakan reputasi dari seseorang dengan cara melancarkan propaganda negatif. Hal ini dapat direalisasikan kepada perorangan maupun kelompok. Umumnya black campaign menyasar para pejabat publik, politikus, kandidat politik, aktivis, atau mantan suami. 

Akan tetapi dikutip dari redcomm.co.id, black campaign juga dapat terjadi di dunia influence marketing. Black campaign juga bisa bermakna melakukan perlawanan kepada lawan usaha dengan metode yang berfokus pada aspek negatif tentang pelayanan, layanan, maupun produk dari brand atau pun jasa tertentu dengan platform media sosial maupun konvensional.

Hal inilah yang sekarang sedang menimpa tim e-sport kenamaan terkenal indonesia, Rex Regum Qeon atau lebih dikenal dengan nama RRQ.  Setelah kalah dari Tim Onic Esport di liga MPL ID (Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia) season 8 lalu pada Kamis, 14 Oktober 2021. 

Black campaign ini berlangsung dengan menggunakan metode mengatasnamakan “fans RRQ”  lalu mereka yang menerapkannya dengan menggunakan banyak sekali akun palsu atau fake account yang digunakan untuk melaporkan atau melakukan report akun media sosial pemain dari tim Onic Esport. 

Dalam kasus ini, yang menjadi korban adalah pemain dari tim Onic Esport yaitu Drian dan Kiboy (Nicky Fernando). Drian kehilangan channel youtubenya karena dilaporkan secara beramai-ramai oleh oknum yang memanfaatkan keadaan dan mengatasnamakan fans RRQ, begitu juga Kiboy yang notabene kehilangan akun instagramnya karena ulah oknum yang tidak bertanggungjawab itu.

Akibat terjadinya black campaign ini, nama baik dari tim RRQ, fans, dan fan base RRQ menjadi dicap buruk, khususnya di kancah e-sport dan media sosial. Hal ini dikarenakan banyak sekali netizen yang berasumsi bahwa fans RRQ, fan base RRQ, serta official dan tim RRQ tidak menerima kenyataan pahit atas kekalahannya dan malah melancarkan serangan beramai-ramai berupa melaporkan akun media sosial para anggota tim rivalnya, Onic Esport. Andrian Pauline Husen selaku CEO dari tim RRQ pun tak tinggal diam dengan adanya kasus black campaign yang menimpa tim yang ia naungi.

Andrian Pauline Husen atau lebih sering kita kenal dengan sebutan Pak AP ini geram dengan ulah oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan fans RRQ dalam konteks kasus black campaign. Ia meluapkan keluh kesahnya via video podcast dari channel youtube Jonathan Liandi Empetalk. 

Ia mengungkapkan bahwa banyak sekali akun media sosial bodong atau fake account yang mengatasnamakan fans RRQ dan memamerkan tangkapan layar bukti bahwa mereka telah melakukan report terhadap akun media sosial para pemain Onic Esport. Kasusnya tidak berhenti di sini dan tidak terjadi sekali saja, kasus black campaign ini muncul lagi kurang lebih seminggu setelahnya. 

Saat itu tengah berlangsung match pertandingan liga MPLI (Mobile Legends: Bang bang Professional Invitation) antara RRQ melawan tim kenamaan dari Filipina, Blacklist Internasional pada Minggu, 7 November 2021. Pada kasus ini, yang terjadi justru lebih parah karena menyebabkan hilangnya instagram official account dari tim Blacklist International.

“Emang kalau medsos rival kita hilang kenapa? Emang kita menang gitu, kita angkat piala gitu? Enggak, kita malah malu karena kita dituding ngilangin medsosnya padahal kita nggak ngapa-ngapain, kita enggak ngelakuin. Sedih aja gitu ngebayanginya, udah kalah dituduh ngilangin medsos rival kita lagi. Kalau masih sebatas ngata-ngatain di komentar ya menurut saya ya biasa wajar-wajar aja tapi kalau sampai medsos orang ilang kan udah keterlaluan banget ini. Bayangin aja nih lu lagi juara, lagi bersinarnya, lagi masa keemasan lu dan tau-tau medsos lu ilang, lu pasti kan gabisa ngapa-ngapain selain marah dan sedih. Yang seharusnya lu bisa ngembangin popularitas dan kesejahteraan lu dari medsos itu kan jadi gabisa karena medsos lu ilang. Yang lebih parahnya lagi kasus Blacklist International nih, akun officialnya hilang loh beneran hilang! Mereka tu kan jelas punya banyak sponsor kan pastinya mereka kena marah sponsornya karena medsosnya hilang, otomatis susah kan promosiiin sponsornya,” ujar Pak AP dengan geram di Empetalk (Liandi, 2021).

Tak hanya melalui Empetalk, Pak AP juga berpendapat melalui instastorynya seperti sebagai berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun