Lumajang, Jawa Timur (13/01/22) – Pada pelaksanaan “KKN Kolaboratif Peduli Semeru” Kampus Universitas Jember menerjunkan sebanyak 15 Kelompok yang akan mengabdi di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berlangsung selama 45 hari.
Lokasi tempat kami (Kelompok 3 Tematik Literasi) singgah yaitu berada di Dusun Umbulsari, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Dusun ini merupakan salah satu tempat relokasi untuk hunian sementara korban erupsi Gunung Semeru. Tempat ini juga merupakan tempat yang aman sementara dari erupsi Gunung Semeru di karenakan paling dekat dengan warga yang terdampak erupsi sehingga warga lebih dekat untuk di evakuasi.
Sebelum terjun kemasyarakat sekitar, terlebih dahulu kami membuat BMC (Bussines Model Canvas) sebagai acuan program kerja Tematik Literasi yanga akan kami laksanakan nantinya. Maka dari itu kami melakukan survey lapangan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi lokasi yang akan kami bantu dan kembangkan untuk kegiatan KKN.
Menurut survey dan wawancara pada masyarakat sekitar yang kelompok Literasi lakukan, Dusun Umbulsari terdapat tempat wisata yang di sebut “Hutan Bambu” disini banyak akses seperti tempat untuk belajar sangat nyaman.
Kami juga melakukan survei disekitar hutan bambu yang terdapat tempat sekolah anak-anak yaitu TK (Taman Kanak-Kanak) maupun PAUD (pendidikan anak usia dini). Untuk data jumlah penduduk anak-anak sendiri di Dusun ini cukup tinggi sehingga diperlukan dalam proses pembelajaran lebih lanjut.
Kami kelompok Tematik Literasi juga melakukan wawancara kepada Kepala Dusun dan beberapa anak yang ada di Dusun Umbulsari. Menurut Kepala Dusun bernama Pak Rudi mengatakan bahwa untuk tingkat literasi seperti membaca, menulis dan sebagianya rata-rata anak sudah bisa melakukan sehingga membuktikan bahwa Tingkat Literasi di daerah sini sudah cukup tinggi.
Kemudian kami menanyakan perihal teknologi seperti laptop, “Literasi terhadap teknologi informasi dizaman sekarang sangat dibutuhkan karena dahulu didusun ini pernah mempunyai warnet akan tetapi sekarang di gusur sehingga beberapa anak tidak mengerti cara memakai teknologi seperti laptop” Ujarnya.
Kemudian untuk membuktikan hal tersebut kami kelompok literasi melakukan wawancara kepada bebarapa anak di dusun itu. Memang benar bahwa bebarapa dari mereka belum mengerti tentang pemakaian laptop dan bahkan disekolah mereka hanya kelas 5 SD yang di berikan pelajaran teknologi Informasi itupun hanya teori karena fasilitas komputer tidak di sediakan. Oleh karena itu pemberian pengajaran teknologi sangatlah diperlukan di dusun ini.