Mohon tunggu...
Lutfi FahmiHuda
Lutfi FahmiHuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa aktif di Universitas Diponegoro, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN-T IDBU Undip Perkenalkan Sabun Cair Ramah Lingkungan (SACRAL) sebagai Langkah Cerdas dalam Mitigasi Pencemaran Air Sungai

14 Januari 2025   15:04 Diperbarui: 14 Januari 2025   15:04 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan Pembuatan Sabun Cair Ramah Lingkungan

Tembalang, Semarang -- Kegiatan pembuatan Sabun Cair Ramah Lingkungan (SACRAL) sukses dilaksanakan oleh Lutfi Fahmi Huda (FPIK) selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IDBU Universitas Diponegoro pada 16 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap pencemaran air sungai melalui penggunaan produk sabun cair yang ramah lingkungan.

Acara diselenggarakan di Posko Hasta Karya RW 03 Kelurahan Tembalang, dengan dihadiri oleh sekitar 15 ibu-ibu kelompok hasta karya. Dalam kegiatan tersebut, diberikan sosialisasi mengenai pencegahan pencemaran perairan sungai yang dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan sabun cair ramah lingkungan sebagai salah satu solusi pencegahan pencemaran perairan sungai.

Proses Pembuatan SACRAL

Pembuatan SACRAL memanfaatkan dua bahan utama, yaitu Methyl Ester Sulfonate (MES) sebagai bahan aktif utama yang ramah lingkungan, dan eco enzym sebagai cairan fermentasi alami yang membantu meningkatkan efisiensi pembersihan dan menjaga keseimbangan ekosistem air.

Dalam praktiknya, Lutfi selaku penanggungjawab program kerja ini memberikan panduan langkah-langkah pembuatan sabun cair mulai dari:

  1. Pencampuran Bahan Dasar: MES dicampurkan dengan air hangat hingga homogen.
  2. Penambahan Eco Enzym: Eco enzym ditambahkan secara perlahan sambil diaduk untuk memastikan campuran stabil.
  3. Penyesuaian Kekentalan: Larutan diuji kekentalannya dengan menambahkan pengental alami jika diperlukan.
  4. Pewarnaan dan Aroma: Untuk menarik minat konsumen, pewarna dan pewangi alami ditambahkan, seperti ekstrak daun pandan dan minyak atsiri.
  5. Pengemasan: Sabun cair yang telah jadi dimasukkan ke dalam wadah ramah lingkungan yang dapat digunakan kembali.

Peserta antusias mengikuti setiap tahapan, bahkan banyak yang mengajukan pertanyaan mengenai alternatif bahan dan cara penyimpanan produk agar lebih awet.

Manfaat dan Harapan

Dalam penutupan acara, tim KKN menyampaikan pentingnya penggunaan produk ramah lingkungan seperti SACRAL dalam mencegah pencemaran perairan. "Sabun cair ini tidak hanya membersihkan, tetapi juga menjaga kualitas air di lingkungan kita. Semoga dengan adanya pelatihan ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air," ujar [Lutfi].

Di akhir acara, peserta mendapatkan kesempatan untuk membawa pulang sampel sabun cair yang telah dibuat bersama. Selain itu, materi pelatihan dan resep pembuatan SACRAL juga dibagikan agar masyarakat dapat mempraktikkannya secara mandiri.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun