Jawa Barat, tepatnya di kota perwakarta kota yang identik dengan sebutan kota tasbih. Kota yang dipenuhi oleh para kiyai , santri-santri, bahkan para habib pun banyak tinggal di purwakarta. Bagaiman tidak disebut dengan kota tasbih, yang memang kenyataannya kota purwakarta banyak para alim ulama.
Setelah berjalannya waktu dan semakin modernnya zaman, ternyata purwakarta akan dirubah kembali kepada kebudayaan sunda. Dan upaya tersebut sangat mempengarui islam di purwakarta. Purwakarta yang dikenal dengan sebutan kota tasbeh itu sekarang malah dibangun patung-patung disekitar jalan maupun kampung-kampung, bahkan ada yang menyebutkan bahwa kota tasbeh berubah seperti kota bali, dari segi ukiran yang didasari dengan warna hitam putih kotak-kotak. Dan ketika melantunkan ayat suci Al-Qur’an harus disertai dengan alunan seruling. Hal itu sempat ditentang oleh para kiyai di sekitar purwakarta, namun tetap saja tidak ada tanggapan dari pihak pemerintahnya. Para kiyai menentang karena dikhawatirkan agama islam yang selama ini menjadi pegangan dalam hidup rusak akibat terpengaruh dari perbuatan tersebut.
Upaya untuk menghentikan pembangunan patung-patung di purwakarta telah dilakukan namun tak pernah ditanggapi, entah seperti apa purwakarta kedepannya. Semoga saja islam di purwakarta tidak tergoyahkan. Bagaimanapun pandangan orang-orang terhadap islam di purwakarta tetap Islam itu Rohmatalil’alamin.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H