Mohon tunggu...
lutfia zahroh
lutfia zahroh Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru Profesional

18 Desember 2015   10:11 Diperbarui: 18 Desember 2015   11:20 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Guru. Siapa guru itu? Guru adalah orang dewasa yang mendidik dan membimbing seorang anak dari apa yang kita tidak tahu menjadi tahu, beliau adalah seorang motivator yang selalu membangun rasa semangat kepada anak didiknya. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Siapa yang disebut guru itu? yang kita sebut guru itu bukan hanya orang yang selalu mengajar dikelas ketika kita belajar. Namun Orang tua juga bisa kita sebut guru, guru prifat kita. karena orang tua lah yang pertama kali memdidik kita, memperhatikan dan menyayangi kita sejak kita lahir ke alam dunia. Guru sekolah kita pun sama seperti orang tua kita sendiri, mereka ikhlas menyalurkan ilmu dan pengetahuannya kepada kita walau kita bukan darah dagingnya.

Namun menjadi seorang guru memang harus menganggap anak didiknya sebagai anak kandungnya sendiri, karena dengan begitu seorang guru dapat memberikan kasih sayang, perhatian, dan keikhlasan dalam mendidik mereka agar anak merasa nyaman ketika belajar bersama kita. Bahkan fakta membuktikan bahwa terkadang anak lebih takut kepada gurunya daripada orang tuanya sendiri, dengan begitu mudah bagi seorang guru untuk merubah karakter peserta didik tersebut. Maka dari itu pemerintah myenyelenggarakan sertifikasi guru untuk mencapai keprofesionalan guru, yang bertujuan untuk membangun pendidikan yang berkualitas.

Dengan adanya sertifikasi guru, seorang guru tidak akan diragukan lagi dari segi pembelajarannya, guru yang sudah mendapatkan sertifikat adalah seorang guru yang telah dipercaya oleh pemerintah dalam kegiatan mengajarnya dan terjamin kualitasnya, dan guru yang mendapatkan sertifikat akan terlindungi dari pendidikan yang tidak profesional. Dan saat itu sangat dibutuhkan sekali guru yang berprofesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun