Mohon tunggu...
lutfia zahroh
lutfia zahroh Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tarian Jaipong

14 Desember 2015   08:47 Diperbarui: 14 Desember 2015   08:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Daerah sunda memiliki seni budayaan yang bermacam-macam, salah satunya dari kebudayan sunda ialah Tarian jaipong yang asli dari Jawa Barat, tarian jaipong itu sendiri diikuti oleh kaum-kaum wanita dengan menggunakan pakaian khas sunda yaitu pakaian kebaya dan kain batik untuk bawahannya, dengan tatanan rambut yang disanggul. Dengan penampilan yang menarik si penari siap untuk menampilkan tarian jaipongnya. Namun kebudayan itu lama kelamaan bahkan sampai sekarang tarian jaipong jarang diminati kaum muda zaman sekang, sehingga kebudayaan yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita seakan-akan menghilang begitu saja. Karena pengaruh zaman yang mengakibatkan kaum muda tidak mempunyai minat untuk belajar seni-seni budaya sunda. Karena mereka berpikir budaya sunda itu budaya yang sangat tua, sehingga mereka merasa gengsi untuk mereka pelajari. Mereka lebih memilih mengikuti trand-trand sekarang.

Dan kalau melihat upaya dari Bapak Bupati Purwakarta kepada masyarakatnya, saya merasa salut karena beliau telah membangun dan memperkenalkan kembali budaya-budaya sunda yang hampir hilang karena karena perubahannya zaman. Dan upaya tersebut dijalankannya dengan lancar sampai sekarang ini.

Begitu juga dengan tarian jaipong apa salahnya kalau kita memiliki bakat menari kita bisa belajar bahkan membuka sanggar tari guna untuk mempertahakan kebudayaan sunda yang hampir dilupakan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun