Pemalang- "Rumah Belajar Bu Tri" merupakan tempat belajar anak-anak pra-sekolah. Dinama pra sekolah diartikan sebagai pembelajaran sebelum memasuki sekolah dasa (SD) atau lebih umum di masyarakat dengan sebuatan "penganti" taman kanak-kanak (TK).
Rumah belajar bu Tri di kelola oleh bu Tri sendiri, yang hanya satu-satunya ada di dukuh Mijen desa Walangsanga kecamatan Moga, Pemalang. Tempat belajar ini sudah berdiri selama 8 tahun, walaupun hanya berada tempat yang sederhana dirumahnya sendiri, banyak orang tua dukuh sekitar yang mempercayai menitipkan anaknya untuk belajar. kebanyakan orang tua yang menitipkan anaknya disini karena factor tidak ada biaya untuk memasukan ke TK atau factor waktu karena orang tua tidak bisa menjaga sewaktu anaknya di TK.
"anak saya dari kakaknya sampai adeknya yang sekarang selalu ikut belajar disini. Soalnya saya kadang ke sawah jadi enggak ada waktu buat jaga kalau ke TK. Mau tinggal juga ngk enak mba khawatir, namanya anak kecil jadi disini aja deket rumah. Bisa berangkat dan pulang sendirian." Ujar Marhah, orang tua murid Rumah Belajar Bu Tri. (17/11/2021)
Bu Tri tidak pernah menargetkan biaya yang akan diterima, ia menerima seikhlasnya yang diberikan para wali murid. Walaupun bersifat sukarela namun pembelajaran disini membuat anak cepat untuk menerima pembelajar. Dengan keuletan nya anak-anak yang diajar, kurang lebih dara 2-6 bulan dapat menguasai pembelajaran dasar seperti menulis, membaca dan menghitung.
 "sistem belajar disini cuman belajar sambal bermain, walaupun saya mengajar sendirian, Alhamdulillah ya mba anak-anak cepet pinter belajar disini enggak butuh waktu lama sampai satu tahun." Ujar bu Tri (17/11/2021)
Sasaran utama belajar di sini adalah anak- anak umur 4-6 tahun. Namun tak jarang Bu Tri menerima anak-anak SD yang belum bisa menguasai menulis, membaca dan menghitung. Pembelajaran disini yang pasti belajar menulis, membaca dan menghitung. Namun yang paling unik di berikan pembelajaran tentang agama dan di latihan belajar menganalisis soal kelas 1 SD. hal ini supaya anak-anak terbiasa degan soal-soal latihan tidak hanya belajar menulis, membaca dan menghitung.
Murid yang ia tampung tak pernah lebih dari 20 anak, walaupun gitu bukan berarti mematahkan semangat bu Tri untuk mengajar anak-anak dukuh Mijen. Namun setipa tahunya bu Tri selalu menerima murid belajar di tempatnya. Ia hanya  berharap agar anak-anak bisa belajar dengan mudah dan menjadi cerdas dan dapat mengapai cita-citanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H