Kebudayaan Daerah Kepulauan Riau
Kepulauan Riau atau yang baisa di singkat dengan KEPRI merupakan sebuah provinsi yang berada di Indonesia. Yang berbatasan lansung dengan negara Vietnam dan Laos(Kamboja) di sebelah utara, sementara di sebelah timur yaitu malaisya dan prov. Kalimantan barat, di sebelah selatan ada bangka belitung dan jambi.
Secara keseluruhan Provinsi Kepualuan Riau merupakan salah satu kepulauan yang berada di Indonesia pada tahun 2020 dengan hari jadi tanggal 24 September 2002 pembentukan Provinsi Kepulauan Riau sesuai dengan dasar Hukun pendirian Undang Undang No. 25 Tahun 2002, dengan penduduk Jiwa dengan jumlah lebih kurang 2 Juta jiwa Kepulauan Riau terdiri dari 5 Kabupaten, 2 Kota, 52 kecamatan serta 299 kelurahan.
Ibu Kota Kepulauan Riau adalah Tanjung Pinang, dengan nama Gubernur H. Ansar Ahmad S.E, M.M dan wakil Gubernur Marlin Agustina, Kepulauan Riau atau yang biasa di sebut dengan kepri memiliki kebudayaan yaitu kebudayaan suku melayu dan suku Tionghoa budaya. Kebudayaan Provinsi Kepualuan Riau adalah etnis yang berasas kan islam, selain agama islam kebubdayaanya juga terpengaruh dai umat buddha, Konghucu dan Kristen.
Salah satu kebudayyan yang berada di kepulauan riau yang berbentuk sandang yaitu rumah adat Belah bubung yang merupakan salah satu rumah adat yang berada di indonesia nama rumah rabung atau biasa di kenal dengan rumah bubung melayu. Di berikan oleh orang orang yang datang dari luar negeri seperti Tiongkok dan belanda.Â
Bentuk dari rumah belah bubung hampir mirip dengan rumah panggung, dengan tinggi lebih kurang 2 meter dari tanah di tahan dengan beberapa tiang penyannga, rumah belah bubung ini memiliki atap mirip sekali dengan pelana kuda, bagian rumah ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu Ruang induk, selasar, dapur dan penghubung dapur, dan rumah ini terbuat dari kayu, dikarenakan ini termasuk ke dalam rumah adat poleh sebab itu pembuatan rumah ini harus dengan penuh ke hati hati an dan memiliki beberapa tahapa sehingga menghindari kesialan kesialan, besar kecilnya ukuran rumah ini tergantung pada ekonomi dari keluarga tersebut, semakin bagus dan besar rumah ini makan semakin menujukkan bahwasannya orang yang tinggal di rumah tersebut adalah orang yang menengah ke atas semenetara orang yang memiliki rumah tersebut kurang besar maka menunjukkan bahwa ekonomu pemilik rumah tersebut menengah ke bawah.
Selain rumah belah bubung ada juga rumah Limas potong yang di kenal sebagai khas melayu atau sukunya Provinsi Kepulauan Riau, di jelaskan bahwasannya di berikan nama tersebut karena keberadaan rumah ini bangun ruang yang berbentuk limas yang terpotong, Mengutip dari jurnal Rumah adat Tradisional bentuk dan besar kecilnya rumah ini sma pengaruh nya kepada pemiliknya seperti hal nya denngan rumah belah bubung, untuk besarnya rumah ini memiliki ketinggial 1.5 meter dari permukaan tanah, dan pada umumnya rumah adat ini memiliki 5 bagian utama yaitu ruang depan, teras, ruang tengah, ruang belakang serta dapur.
Rumah limas ini merupakan adat tradisional yang ditetapkan sebagi bentuk salah satu budaya melayu dan sampai hingga kini terus digunakan sebgai temapat pariwisata dan edukasi dan pentingnya untuk mempertahankan nilai historisnya.
Kebudayaan selanjutnya adalah alat menjerangkan, bentuknya seperti periuk, atau kuali besar atau sejenisnya yang di gunakan untuk memasak , nama lain dari alat tersebut disebut juga sebagai anglo, atau kompor dan alat ini memiliki berbagai macam dan jenisnya baik dari bentuk bahan dan penggunanya . semua tungku tersebut di bentuk dan memiliki berbagai macam jenis dan bentuk nya mulai dari yang panjang yang tungku 3 batu , sabak.
Bahan dan cara pembuatan tungku dapur , bak dapurnya di bentuk dan terbuat dari kayu atau papan. Dan dalam istiadat melayu kayu yang di tebang tidak boleh pada masa bukan terang karena dulu kayu seperti ini lekas lapuk di makan asai. Bentuk bak dapur tersebut berbetuk persegi empat dengan ukuran 1.5 kali 1 kali 0.25. setelah bak dapurya di bentuk  maka di pasang lah lantai bak yang di buat dari kayu nibung atau papan yabng di beli alas tikar pandan.
Bilai budaya yang terkandung pada periuk atau lata masak adat tradisi kepualuan riau adalah simbol dari kesejahteraan keluarga dan masyarakat setempat, dapur memilki salah satu manfaat selai menebus malu dapur juga tempat memilki semangat.