Mohon tunggu...
Lutfiana Trisnaini
Lutfiana Trisnaini Mohon Tunggu... Lainnya - Tetaplah berkarya

Kun anta

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Si Kriuk, Gurih, Renyah Khas Desa Ngeling

20 April 2020   22:56 Diperbarui: 20 April 2020   23:09 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gimbal (sumber gambar: Indri Nor Oktaviani) 

           

Gimbal yang sering disebut Rempeyek itulah nama Si Kriuk Gurih Renyah yang hanya ada didesa Ngeling, Pecangaan Jepara. Gimbal yang terbuat dari tepung beras ini terbilang unik, karena biasanya gimbal atau rempeyek yang dijual hanya dengan tambahan kacang dan tempe, tetapi gimbal yang satu ini berbeda.

Perbedaan yang membuat unik yaitu gimbal ini dipadu dengan ikan bayi pilihan dan rempah-rempah yang diracik terlebih dahulu. Gimbal yang berpadu dengan tepung dan anakan ikan tersebut memiliki cita rasa yang menarik, gurih dan renyah menyatu menjadikan rasa gimbal ikan semakin nikmat.

Gimbal menjadi favorit semua orang untuk lauk pauk atau sekedar camilan santai. Selain rasanya yang enak juga karena gimbal ini unik. Saya tahu tempat ini dari tetangga. Ujar Sofiatun warga desa Ngeling yang sedang menunggu pesanan gimbal ikan.

Gimbal ikan akan banyak ditemukan pada saat ramadhan. Gimbal ini menjadi camilan saat berbuka dan sahur khususnya oleh warga Ngeling. Ibu Rubi pemilik usaha camilan kriuk ini mengaku bisa menghabiskan 2-4 kilogram tepung beras setiap hari dan 1 kilogram ikan baik udang. Memulai usaha berjualan gimbal ini sejak tahun 2013.

Ibu rubi sebelumnya bekerja di pabrik terbesar di pecangaan saat itu. Awalnya berjualan gorengan, akan tetapi minat orang kurang tertarik karena kebanyakan takut kolestrol dan berimbas pada ibu rubi gorengannya selalu tidak laku. Ibu Rubi mempunyai 1 orang karyawan untuk membantu berjualan gimbal ikan.

Warung ibu Rubi terletak dijalan raya Bugel-Pecangaan dan tidak jauh dari balaidesa Ngeling. Wrung ibu Rubi tidak pernah sepi pelanggan, bahkan warung yang buka pukul 11 pagi ini sering kehabisan Gimbal ikan sebelum jam 2 siang.

"saya tidak tahu dari mana asal gimbal ikan ini. Camilan ini sudah ada sejak zaman dulu dan resepnya dari ibu saya" jawaban ibu Rubi saat ku tanya dari mana asal mula resep gimbal kriuk itu.

"awalnya orang sekitar sini yang memberikan nama gimbal, mungkin maksudnya karena dicampur jadi satu dan ikannya bergerombolan ", ungkap ibu Rubi sambil tertawa

Sangat disayangkan Gimbal ikan saat ini terancam hilang dan tidak dapat dinikmati lagi dikarenakan didaerah asal pembuatannya yaitu desa Ngeling tinggal satu warung milik Ibu Rubi. Ibu Rubi memiliki 2 putra ini mengaku tidak mau meneruskan usaha yang dirintisnya sejak 7 tahun lalu. Menurut saya gimbal ikan ini unik dan bisa menjadi camilan khas desa Ngeling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun