Mohon tunggu...
Lutfiana Syarifah
Lutfiana Syarifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis Merdeka Belajar bagi Generasi Milenial

5 Juli 2024   11:10 Diperbarui: 5 Juli 2024   11:18 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perubahan kurikulum yang sering terjadi dikalangan dunia pendidikan menjadikan seorang pendidik dan siswanya harus bisa menyesuaikan adanya perubahan tersebut. Pada tahun 2022 pemerintah mengeluarkan kurikulum baru yakni kurikulum merdeka atau sering dikenal dengan istilah merdeka belajar. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran yang beragam dengan proses pembelajaran yang lebih opitmal agar pesertadidik dapat mendalami konsep belajar dan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya. Tujuanya untuk mendukung visi dan misi pendidikan yang ada di Indonesia dan langkat untuk dapat membantu guru dan kepala sekolah untuk bisa meningkatkan kualitas agar proses belajar menjadi lebih relvan dan peserta didik bisa mengali potensi yang dimilikinya. Dalam konteks Kurikulum PAI merdeka belajar dapat menguatkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman untuk dapat menciptakan generasi milenial yang unggul dalam ilmu pengetahuan secara umum dan juga unggul dalam pendidikan agama.

Dengan adanya Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk Generasi Milenial akan mencerminkan perubahan paradigma dalam pendidikan agama. Kurikulum ini akan menekankan pendekatan yang inklusif, dinamis dan terkini. Dengan adanya Kurikulum PAI ini terdapat kelebihan yang signifikan seperti adanya pendekatan yang lebih menarik minat generasi milenial dalam pembelajaran agama islam, penyesuaian materi pembelajaran yang memungkinkan mereka untuk  melihat relevansi ajaran agama dengan kehidupan sehari-sehari. Namun, seriring dengan adanya kelebihan itu tentunya dengan adanya Kurikulum PAI Berbasis merdeka belajar ini terdapat kekurangan yang harus diperhatikan seperti adanya ketidaksetujuan oleh beberapa pihak akan adanya perubahan dalam kurikulum dan juga adanya resiko bahwa pendekatan ini berfokus dengan adanya teknologi yang dikhawatirkan akan mengabaikan nilai tradisional dalam pembelajaran agam seperti pembacaan, Al-Qur'an, hadist dan lainnya. Perlu adanya strategi dalam Kurikulum PAI Berbasis Merdeka Belajar agar dapat brjalan dengan baik :

  • Pengembangan RPP yang berpusat kepada peserta didik.
  • Menerapkan model pembelajaran yang aktif dan inovatif.
  • Terpenuhinya fasilitas yang menunjang agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.
  • Kolaborasi antara guru dengan orang tua siswa untuk dapat memantau perkembangan siswa di kelas.

Dengan adanya strategi yang sudah diterapkan diharapkan proses Kurikulum PAI Berbais Merdeka Belajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misi yang sudah ditentukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun