Mohon tunggu...
Nisa Lutfiana
Nisa Lutfiana Mohon Tunggu... Tutor - Okee saya seorang perantau yang tengah mencari penghidupan di perbatasan negeri ini :)

I know I'm not the only one. Belajar tak akan pernah mengenal waktu. Inilah sepenggal cipta dari rasa yang terjaga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mencerna Involusi Pertanian ala Clifford Geertz

26 November 2017   09:52 Diperbarui: 26 November 2017   15:18 4871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padatnya penduduk di sekitar sawah juga tidak memberikan dampak yang signifikan. Namun, tidak semua tempat dapat dijadikan persawahan, oleh sebab itu perkembangan dengan ekstensifikasi sangat sulit. Satu-satunya yang mungkin adalah intensifikasi. Namun, intensifikasi memerlukan waktu dan modal yang tidak sedikit, membangun bendungan misalnya.

Pada buku ini, perubahan ekologi di Indonesia dibagi ke dalam beberapa masa,

Periode Kuno

Perkembangan persawahan di Jawa (sebelum masehi) disebabkan oleh berkah alam. Lebih dari 30 gunung berapi aktif di pulau jawa menyediakan zat-zat makanan untuk tumbuh-tumbuhan yang tidak tersedia di dalam tanah yang tipis (red : perladangan), didukung dengan air tanah dan iklim yang sesuai.

Masa Kolonial (VOC dan Sistem Tanam Paksa)

Seperti halnya Portugia, tujuan Belanda adalah kepulauan yang termashur dengan rempah-rempahnya, Maluku. Namun, mereka merubah tujuannya ke Jawa. Apa yang dilakukan Belanda sampai akhir kekuasaannya adalah perniagaan, mencari produk pertanian Indonesia (kususnya Jawa), yang kemudian dijual di pasar dunia tanpa mengubah struktur ekonomi pribumi. 

Menjaga penduduk pribumi agar tetap dalam kepribumiannya dan juga dapat menghasikan produk berkelas dunia, struktur ekonomi seperti ini disebut dengan sistem ekonomi "dua muka" (dualisme). 

Sistem ini tidak seimbang, pada sektor ekpor terdapat kapitalisme adminiatratif, sistem yang pemegang modalnya mengatur harga penjualan dan upah, mengontrol pengeluaran dan juga mendikte proses produksi; pada sektor domestik memiliki pertanian unit keluarga, industri rumahan dan sedikit penjualan dalam negeri. Kedua sektor ini saling bertolak belakang.

Sistem tanam paksa merupkan penanaman yang dipaksakan sebagai pengganti pajak yang berupa uang. Tanaman yang dipaksakan diantaranya adalah tabu dan kopi. Tebu memerlukan irigasi dan drainase serta lingkungan yang hampir sama dengan padi, oleh sebab itu perbaikan sistem drainase dan irigasi yang ditujukan untuk tebu juga memiliki pengaruh positif untuk persawahan; kebutuhan tenaga kerjanya berubah-ubah menurut musim. 

Sebaliknya, kopi lebih cocok hidup di tanah pegunungan dan tidak memerlukan irigasi; kebutuhan tenaga kerjanya relatif tetap. Maka, tebu seharusnya berintegrasi dengan pertanian sawah dan menjadi tanaman rakyat tani, sementara kopi terpisah dari pertanian rakyat dan menjadi tanaman perkebunan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Sistem Perkebunan Besar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun