Mohon tunggu...
lutfia khoir
lutfia khoir Mohon Tunggu... Guru - guru

MENJADI ORANG YANG BERGUNA UNTUK ORANG BANYAK ITU YANG AKU HARAPKAN, ILMU YANG BERMANFAAT ITU YANG AKU MOHONKAN, MENULIS MEMBUAT AKU TERTARIK UNTUK BELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menghadapi Anak yang Sering Berteriak/Membentak

4 Januari 2024   09:45 Diperbarui: 4 Januari 2024   09:54 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Anak suka berteriak atau membentak biasanya karena ada yang dicontohkan. Anak kita pernah melihat salah satu orang tuanya atau anggota keluarga yang lain berteriak.

Jika anak meminta sesuatu dengan suara keras atau tinggi, jangan penuhi permintaannya. Minta anak untuk mengulangi permintaannya dengan sopan dan suara lembut. Misal anak meminta sesuatu dengan berteriak, "Ayyyaaaaaaaaahhhhh!!! Ayo main bola!!!!"

Tetap wajahnya , sejajar, dekati anak dan katakan dengan baik: " Kalau bilangnya baik-baik, Ayah baru mau main bola". Ayo bilang yang baik sama ayah ya. Bilang, ayah....ayo kita main bola". Contohkan dengan baik  suara rendah bagaimana seharusnya anak berucap.

Kita minta anak untuk mengulangi lagi dengan nada suara rendah, kalau anak masih malu-malu untuk mengulang, kita tunggu saja. Pada saatnya anak juga mengalah, jika anak tetap tidak mau melakukannya, orang tua perlu TEGAS!

Katakan dengan tegas : "tidak ada main bola sampai kamu mau melembutkan suaramu, silahkan menangis, jika sudah selesai kamu boleh datang lagi ke ayah". Jika ini konsisten kita terapkan, lama kelamaan anak kita akan menjaga habit untuk tidak berteriak. Tentunya kita sebagai orang tua juga sering memberikan contoh berteriak pada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun