Seringkali kita menggunakan tangisan untuk memperoleh apa yang menjadi keinginannya, jika anka kita berhasil melakukannya, maka anak kita akan mengulanginya lagi pada kesempatan berikutnya. ini bisa terjadi berulang terus menerus jika orang tua tidak mencoba untuk menghentikannya, bahkan bisa menjadi-jadi disertai perlawanan yang lebih keras lagi.
Saat kita memang belum bisa memenuhi keinginan anak, katakan baik-baik kalau kita belum bisa memenuhinya saat itu. Jika keinginannya masuk akal, tetapi kita belum bisa memenuhinya, katakan kapan kita bisa memenuhinya, dengan kata lain waktunya jelas.
Biasanya respn anak adalah menolak atau menangis.Kita tetap tenang dan tidak terpancing ulahnya. Cukup kita berkata: "Nak, ayah belum bisa memenuhi keinginanmu sekarang, kalau masih menangis, silahkan nak, ayah tunggu sampai kamu berhenti menangis
Prinsipnya tetaplah konsisten/tegas pada pendirian kita, jangan kita kalah oleh tangisnya hanya karena kita tidak tega atau kasihan. Dengan bersikap tegas dan konsisten, anak menyadari bahwa tangisnya tidak bisa diajak kompromi. Sekali kita berhasil melakukannya, anak belajar dari konsistensi kita, sehingga tangisnya tidak diulanginya lagi dan anak berhenti untuk memaksakan kehendaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H