Mohon tunggu...
Lutfia Hapsari
Lutfia Hapsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang gemar mendengarkan musik, menggambar dan sangat tertarik dengan politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Kembali Nilai Karakter Nasionalis Pada Generasi Muda pada Era Globalisasi Melalui Pembelajaran IPS

27 Desember 2023   16:27 Diperbarui: 27 Desember 2023   16:34 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang sangat luas dan kaya akan kebudayaan didalamnya, negara Indonesia berbentuk kepulauan yang merupakan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki 17.000 pulau dimana hanya 7.000 pulau saja yang berpenghuni. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir dari laman id.wikipedia.org, pada tahun 2010 Indonesia memiliki lebih dari 1.340 suku bangsa yang membuat Indonesia terkenal akan kekayaan budaya dan adat istiadat yang datang dari setiap suku bangsa yang tersebar di tanah air Indonesia. Namun perkembangan teknologi dan informasi saat ini telah membawa berbagai dampak positif namun juga mendatangkan dampak negatif pula, arus globalisasi yang membuat kita dengan mudah mengakses dunia luar hanya dengan perangkat elektronik seperti handphone serta komputer dapat membawa dampak yang sangat luar biasa dan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemudahan untuk mengakses informasi ini berpengaruh terhadap karakter dan jati diri masyarakat yang terkhusus pada generasi muda yang sedang mencari jati dari serta kesenangan masa muda, konten dan tontonan yang terbawa akibat globalisasi ini semakin lama akan semakin sulit untuk dibedakan, tidak jarang konten dan tontonan masyarakat ini sebenarnya menyimpang dari norma agama, moral, kesusilaan dan norma-norma ketimuran lainnya sehingga tontonan yang berisikan tindak kekerasan, pemakaian obat terlarang bahkan pergaulan bebas ini diwajarkan saja dan dapat diakses dengan mudah di berbagai platform. 

Maka dari itu  untuk membangun kembali jati diri bangsa yang mulai luntur akibat globalisasi diperlukan pendidikan karakter yang merupakan sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik. Hal ini meliputi usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik, memahami, membentuk, dan memupuk nilai-nilai etika secara keseluruhan. Pendidikan karakter sangat penting dalam membentuk manusia yang memiliki sikap, perilaku, dan pola pikir yang baik serta berintegritas, terutama dalam menghadapi tantangan dan mengatasi masalah yang dihadapi dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat. Lalu diperlukan juga penanaman nilai karakter nasionalis bagi generasi muda sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan jati diri bangsa, nilai karakter nasionalis menurut kementerian pendidikan dan kebudayaan adalah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya adalah ekspresi dari subnilai nasionalisme. Subnilai nasionalisme juga mencakup apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, dan menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.

Oleh karena itu diperlukan pengintegrasian nilai karakter nasionalis dalam mata pelajaran IPS di sekolah sebagai lembaga pembelajaran yang formal, pembelajaran IPS diharapkan dapat berperan aktif dalam membangun kembali karakter bangsa serta membina warganegara yang baik serta selalu berpedoman pancasila. Mata pelajaran IPS dalam jenjang SMP/MTs memiliki ciri khas yaitu pembelajaran yang menggunakan berbagai disiplin ilmu seperti Ekonomi, Sosiologi, Sejarah, Geografi yang dipelajari secara terpadu dan saling berkesinambungan ini diharapkan dapat memberikan siswa keterampilan serta kepedulian sosial yang dipelajari dari ilmu-ilmu tersebut. Dengan memasukan penanaman nilai karakter nasionalis kedalam Rencana Program Pembelajara (RPP), pembelajaran IPS ini dapat memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam proses belajar mengajar maupun dalam kegiatan sehari-hari. Namun bila kita melihat gejala-gejala generasi muda yang semakin melupakan budaya lokal dan lunturnya karakter mereka sebagai pemuda Indonesia menunjukkan bahwa mereka belum menghayati dan menanamkan nilai karakter nasionalis di dalam hati mereka dengan sungguh-sungguh, oleh karena mata pelajaran IPS harus semakin berinovasi untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan serta sesuai dengan perkembangan zaman di era globalisasi ini agar siswa tertarik untuk mengikuti rangkaian pembelajaran yang ada. 

Penerapan pembelajaran ini dapat diterapkan dengan berbagai cara seperti: 

  1. Menggunakan teknologi dalam pembelajaran: Menerapkan teknologi dalam pembelajaran IPS dapat membuat siswa lebih tertarik dan mudah memahami materi yang diajarkan. Teknologi seperti video pembelajaran, presentasi, dan game edukasi dapat digunakan untuk memperkaya pembelajaran IPS.
  2. Menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif: Metode pembelajaran yang aktif dan kreatif seperti diskusi, simulasi, dan proyek dapat membuat siswa lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran IPS. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan.
  3. Menggunakan studi kasus: Menggunakan studi kasus dalam pembelajaran IPS dapat membantu siswa memahami bagaimana konsep-konsep IPS diterapkan dalam kehidupan nyata. Hal ini dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari IPS.
  4. Menggunakan pendekatan interdisipliner: Menggunakan pendekatan interdisipliner dalam pembelajaran IPS dapat membantu siswa memahami bagaimana IPS terkait dengan disiplin ilmu lain seperti sejarah, geografi, dan ekonomi. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang IPS secara menyeluruh.
  5. Menggunakan pendekatan berbasis masalah: Menggunakan pendekatan berbasis masalah dalam pembelajaran IPS dapat membantu siswa memahami bagaimana IPS dapat digunakan untuk memecahkan masalah sosial yang ada di masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari IPS.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan bahwa pembelajaran IPS dapat menjadi lebih menarik dan efektif dalam membangun kembali kesadaran nasionalisme pada generasi muda di era globalisasi. 

DAFTAR RUJUKAN:

Marhayani, D. A. (2017). PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN IPS. Jurnal Edunomic Vol. 5, No. 2, 67-69.

Utomo, & Prasetyo, E. (2017). INTERNALISASI NILAI KARAKTER NASIONALIS DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MEMBANGUN JATI DIRI KE-INDONESIA-AN. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 1-4.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun