Mohon tunggu...
Lutfiah Ayundasari
Lutfiah Ayundasari Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Secuil Gambaran Implementasi Proyek Penguatan Pelajar Pancasila

8 November 2024   12:22 Diperbarui: 8 November 2024   12:30 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurikulum Merdeka, merupakan kurikulum baru yang telah diterapkan pada berbagai level pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini dikenal sangat fleksibel karena memberikan ruang yang luas bagi guru untuk menetapkan materi sesuai dengan hasil analisis diagnostik, keragaman minat bakat, dan gaya belajar peserta didik. Penerapan Kurikulum Merdeka dilengkapi dengan struktur kurikulum berupa Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau kerap disingkat P5. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan karakter dan memberikan kesempatan secara nyata dalam menyelesaikan masalah sesuai tahap belajar peserta didik. Kegiatan ini disinyalir mampu menjadi sarana untuk mengembangkan karakter dan kompetensi mereka dalam rangka menumbuhkan jati diri yang kuat sebagai bangsa Indonesia, peduli dan mencintai tanah air, berkompeten dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah-masalah global. Pelaksanaan kegiatan P5 merupakan hal wajib yang diberi ruang 30% dari total JP  per tahun.

Dalam rangka mewujudkan program tersebut masing-masing satuan pendidikan memiliki cara dan program yang beragam. Berdasarkan sample pada 100 siswa SMA/SMK di Malang menujukkan bahwa rata-rata pelaksanaan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diwujudkan dalam bentuk performansi, kewirausahaan, kuliner dan kreasi. Kegiatan performansi didominasi oleh pelaksanaan karnaval, pentas seni, drama, pertunjukan tari dan menyayi. Sedangkan kewirausahaan dalam bentuk dagang yang dikemas melalui kegiatan bazar. Kegiatan kuliner dilaksanakan dengan memproduksi dan menjual makanan tradisional. Dari keseluruhan jenis kegiatan yang dinyatakan responden yang paling kompleks dan mengakomodir kebudayaan lokal atau terkait dengan lingkungan adalah cipta kreasi. Dalam kegiatan cipta kreasi siswa diajak untuk membuat topeng malangan, batik ecoprint, dan daur ulang sampah. Selain itu terdapat beberapa responden yang menyatakan bahwa kegiatan P5 mereka adalah pelaksanaan pernikahan lengkap dengan rias, dekorasi, dan catering.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun