Â
Desa Kidal merupakan salah satu desa yang memiliki situs peninggalan sejarah masa kuno di Kabupaten Malang. Sebagaimana diketahui bahwa Malang merupakan wilayah yang cukup penting di masa Hindu-Buddha, sejak masa Kerajaan Kanjuruhan sampai Majapahit.Â
Kekayaan peninggalan sejarah di wilayah ini sebenarnya telah banyak dimanfaatkan sebagai ikon pariwisata sejarah seperti Candi Singosari, Candi Sumberawan, Candi Jago, dan Candi Kidal serta beberapa patirtan suci lainnya. Namun, pemanfaatan ini hanya sebatas pada kunjungan fisik yang dilakukan oleh siswa, masyarakat lokal dan sesekali wisatawan asing.Â
Berdasarkan fenomena tersebutlah Tim Pengabdian Jurusan Sejarah merasa perlu untuk bergerak dalam rangka memberikan pendampingan pengembangan potensi peninggalan sejarah.
Pendampingan yang dilakukan oleh Jurusan Sejarah di Desa Kidal telah dilakukan sejak tahun 2017, diawali dengan pemetaan dan pemilihan relief sebagai motif batik khas yang bermuara pada keputusan untuk menetapkan relief Garudeya sebagai motif induk. Pemilihan ini selain atas dasar ciri khas juga telah dipertimbangkan secara agama dan budaya.
 Sejak terlaksananya kemitraan antara Jurusan Sejarah dengan Desa Kidal, telah dihasilkan beberapa produk antara lain merk batik Garudeya yang telah memiliki sertifikat HAKI, platform pemasaran online melalui media sosial, dan teknik pewarnaan alami yang ramah lingkungan. Hasil kegiatan ini tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh kelompok pembatik Desa Kidal.
Pada tahun 2021 ini pendampingan kembali dilakukan dengan inovasi baru yaitu re-design motif batik untuk produk yang lebih terjangkau yaitu merchandise. Kegiatan re-design ini merupakan hasil kolaborasi antara Tim Dosen Jurusan Sejarah, ahli desain batik dari Jurusan Seni Desain UM yaitu Lisa SidyawatiS.Pd., M.Pd, dan pemerintah Desa Kidal.Â
Pemilihan jenis produk berupa merchandise dilakukan dengan tujuan meningkatkan hasil penjualan batik khas Kidal karena dengan produk yang lebih kecil daya beli akan semakin tinggi. Hal ini berbeda jika dijual dalam bentuk lembaran kain. Selain itu kegiatan ini juga dilakukan sebagai bagian dari usaha branding wisata sejarah di Kabupaten Malang secara umum dan Desa Kidal secara khusus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H