Nama : Lutfia Citra Priastini
Nim : 2100005125
Kelas : 1CÂ
Prodi : PgsdÂ
Pjj atau sering disebut dengan pembelajaran jarak jauh sedang dirasakan oleh pelajar dan mahasiswa di Indonesia. terutama di daerah kalasan banyak yang terpapar virus Covid-19. Apakah Covid-19 berdampak negative bagi Indonesia? ya tentu saja berdampak negative salah satunya di bidang Pendidikan,pelajar ataupun mahasiswa harus menjalankan kegiatan belajar dengan online (PJJ). sudah 2 tahun menjalankan pembebelajaran jarak jauh banyak gangguan seperti sinyal,kuota dll. gangguan dalam proses belajar tidak langsung terhadap guru dapat menurunya kualitas ketrampilan dan nilai jadi pelajar harus menciptakan kreativitas dalam proses kegiatan belajar mengajar dirumah. Bagaimana Indonesia merencanakan,mempersiapkan dan mengatasi pemulihan Covid-19 di dunia pada masa mendatang?
 Pandemi Covid-19 merupakan bencana atau musibah yang dihadapi seluruh Indonesia dan memberikan dampak buruk kepada seluruh penduduk. seluruh kehidupan manusia sangat terbatas dari sector ekonomi dan Pendidikan. Semua hanya terbatas dan dilakukan secara online. Sleman harus mengambil keputusan untuk menutup sekolah agar mengurangi kerumunan dan kontak langsung terhadap orang sekitar karena pandemic covid-19 sangat cepat menular terhadap seseorang.Â
Terutama di wilayah kalasan sudah melakukan PJJ ada berbagai dampak negatif dari proses pembelajaran pjj karena pelajar merasa jenuh terhadap pembelajaran yang di sampaikan,kuota terbatas dikarenakan perekonomian orang tua menurun jadi anak jg terbatas untuk membeli kuota untuk PJJ tetapi kemendikbud sudah memberi bantuan kuota gratis untuk pelajar maupun mahasiswa,penurunan pencapaian belajar salah satunya adalah keadaan sosial-ekonomi tiap keluarga siswa yang mempengaruhi sistem PJJ perbedaan akses dan kualitas selama PJJ dapat mengakibatkan kesenjangan capaian belajar,terutama untuk anak dari sosio-ekonomi yang berbeda.belum lagi soal dampak yang dialami anak karena sistem PJJ mengharuskan siswa mengerjakan banyak sekali tugas.Â
Hal itu diperparah dengan kondisi siswa yang kurang berinteraksi dengan lingkungan luar karena harus selalu berada di rumah dengan kondisi ini, studi menemukan bahwa pembelajaran tatap muka menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik dibandingkan dengan PJJ. di daerah kalasan banyak yang kurang familiar melakukan PJJ demikian juga dengan problem psikologis anak peserta didik yang terbiasa belajar tatap muka secara langsung dengan guru sekarang harus merasakan pembelajaran di rumah,di wilayah kalasan bersekolah di rumah itu adalah hal yang tidak mudah dikarenakan orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya dan kurang memperhatikan anaknya.Â
Seluruh pendidik secara kehidupan sosial juga dapat terpapar langsung covid-19. Daerah kalasan desa yang berpenduduk mempunyai kekurangan seperti tekhnoglogi yang kurang. Seperti anak yang tidak mempunyai hp maupun laptop. Pelajar maupun mahasiswa harus melakukan kegiatan sekolah maupun perkuliahan dengan menggunakan zoom atau google meet.Â
 Upaya untuk mengurangi dampak covid-19 Pendidikan di kalasan kabupaten sleman yaitu orang tua mengawasia anak pada saat pembelajaran jarak jauh agar pelajar focus belajar dari rumah.jika orang tua masih bingung bisa bertanya oleh guru di luar jam pembelajaran,orang tua memberikan support dan semangat kepada anak sebelum pembelajaran dimulai agar anak tidak jenuh dan stress akibat materi dan tugas yang diberikan oleh guru,pemerintah harus secara adil memberi fasilitas antar kelompok masyarakat yang tinggal di kota maupun di desa terpencil untuk kelancaran PJJ di kabupaten sleman khususnya di wilayah kalasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H