Mohon tunggu...
Lutfi Semata
Lutfi Semata Mohon Tunggu... -

Perjalanan hidup tak dapat disangka. Ingin menjadi apa kita kelak tak ada yg bisa menduga. Dari si bodoh tentu ingin menjadi si pintar. Dari tak tahu tentu ingin menjadi tahu. Dari biasa tentu ingin menjadi luar biasa. Aku seorang pengajar di BSI Purwokerto, seorang yg biasa ini mulai tertarik untuk menulis dan ingin sekali menulis di Kompasiana.com untuk berbagi dan menambah teman. Salam hangat!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lagu Anak Dahulu dan Kini

3 Agustus 2010   03:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:21 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Abang tuka bakso mari sini

Abang tukang bakso Mari mari sini Aku mau beli Abang Tukang Bakso Cepat dong kemari Sudah tak tahan lagi Satu mangkok saja Dua ratus perak Yang banyak baksonya Tidak pakai saos Tidak pakai sambel Juga tidak pakai kol

Bakso bulat seperti bola pingpong Kalau lewat membikin perut kosong Jadi anak jangan kau suka bohong Kalau bohong digigit kambing ompong Bakso bulat seperti bola pingpong kalau lewat membikin perut kosong Jadi anak jangan kau suka bohong kalau bohong digigit nenek gondrong Tentu kita semua ingat syair lagu anak-anak diatas, lagu itu dinyanyikan oleh mellisa dan pernah begitu populer di dekade 90an. Saya mencoba membandingkan lagu anak-anak di era dahulu dengan lagu anak-anak saat ini, dan saya yakin kita semua akan berkomentar yang sama yaitu "memprihatinkan!".  Lagu anak-anak saat ini jauh dari pesan moral yang bisa ditangkap oleh anak-anak, atau bahkan saat ini hampir tidak ada lagu anak-anak yg sesuai untuk usia anak. Bayangkan saja anak-anak saat ini dipaksa untuk menelan lagu-lagu dewasa yg kebanyakan bertema cinta dan tentu saja ini tidak sesuai untuk pertumbuhan mental anak, saya berharap kelak akan muncul lagu anak2 yang memiliki pesan moral yg baik seperti lagu anak-anak yg saya dapatkan di era 901an, lagu anak seharusnya identik dengan kebahagiaan, keceriaan, pesan mendidik dan belum waktunya untuk menelan lagu-;agu cinta orang dewasa, mari selamatkan anak Indonesia......Salam hangat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun