Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan sejak pertengahan 2013. Meski diakui kurikulum 2013 memiliki ruh yang baik, tetap saja ada bagian-bagian yang menimbulkan pro dan kontra. Salah satunya adalah ditiadakannya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Alasan dihilangkannya mata pelajaran ini karena keterampilan TIK dianggap sudah harus dimiliki oleh guru dan siswa.
Menyikapi hal tersebut, Relawan TIK Indonesia Kabupaten Sinjai, mengharapkan Sekolah yang ada di Sinjai dapat mengambil sebuah langkah bijak, agar pengetahuan tentang TIK ini tetap dapat di perdalam baik oleh Guru maupun Siswa, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menjadikan TIK sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
Hal tersebut dikatakan Ketua Relawan TIK Sinjai, Lutfi Hidayat, menurutnya Siswa-siswi saat ini tidak dapat dibatasi keinginannya untuk mengenal teknologi Informasi dan komunikasi, terbukti hampir semua siswa sudah tidak Gaptek lagi. "kita dapat melihat siswa yang ada di Sinjai ini, mulai dari SD sampai SMA, semua sudah bisa buka internet, mereka bahkan punya akun media sosial, ini bukti kalau mereka sangat ingin tahu banyak tentang TIK" jelasnya.
Ditambahkannya, yang perlu dicermati sekarang, kalau siswa-siswi ini tidak diawasi, dibina dengan baik, maka mereka bisa saja terjebak dalam pengaruh negatif internet, untuk itu Lutfi mengharapkan pihak sekolah dapat memberikan pembelajaran TIK diluar mata pelajaran, misalnya membentuk Komunitas TIk di sekolah dan menjadikannya sebagai wadah untuk sosialisasi, pelatihan tentang bagaimana menggunakan internet dengan sehat.
"saya rasa membentuk komunitas TIk disekolah bisa menjadi salah satu solusi agar TIk ini bisa tetap dipelajari oleh Guru maupun Siswa, dan itu bisa dijadikan kegiatan ekstrakurikuler" imbuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H