Mohon tunggu...
Healthy

Bahaya Makan dengan Bersandar, Tidak Disukai Rasulullah SAW dan Ada Risiko Kesehatan

14 Februari 2016   15:01 Diperbarui: 15 Maret 2022   12:45 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahaya makan dengan bersandar bukan hanya tidak disukai Rasulullah SAW, melainkan juga memiliki risiko kesehatan. (Sumber gambar: Pexels via Pixabay)

Bahaya makan dengan bersandar bukan hanya tidak disukai Rasulullah SAW, melainkan juga memiliki risiko kesehatan.

Manusia hidup memerlukan makan dan minum sebagai kebutuhan primer dalam kehidupan. Karena makanan adalah suber energi kita untuk melaksanakan segala aktifitas keseharian kita.

Tetapi, ada cara-cara makan yang salah yang bisa menyebabkan timbulnya rasa sakit pada tubuh kita, akibat cara makan yang salah. Salah satunya adalah dengan makan sambil bersandar (condong).

Makan dengan Bersandar Tidak Disukai Rasulullah SAW

Cara makan bersandar tidak disukai oleh Rasulullah SAW. Dalam hadist beliau mengatakan, “Aku tidak makan dengan keadaan bersandar” (HR.Bukhairi).

Dan ternyata ketika dikaji dalam ilmu kesehatan itu memang benar bahwa makan lebih baik dengan duduk tegak dan tidak condong pada arah manapun ataupun bersandar.

RIsiko Kesehatan Makan dengan Bersandar

Ketika kita duduk tegak syaraf pencernaan berada dalam keadaan tenang, tidak tegang sehingga apa yang dimakan akan berjalan pada dinding usus dengan lembut dan perlahan sehingga tercipta keseimbangan organ pencernaan.

Dalam keadaan duduk tegak tidak akan menyebabkan perut terlipat dan diafragma lebih terdorong ke bawah sehingga tidak akan berbahaya bagi lambung.

Baca Juga: Ini yang Saya Lakukan untuk Mengatasi Gangguan Asam Lambung

Ketika kita duduk tegak rongga dada pun sebagai alat pernafasan juga akan lebih lapang karena tidak tersesak oleh makanan.

Tetapi apabila kita makan dengan posisi duduk bersandar bisa menimbulkan makanan yang sudah masuk ke dalam lambung keluar lagi ke esophagus (kerongkongan) bersama dengan cairan asam lambung, sehingga esofagus terasa terbakar dan panas.

Gjala ini biasa disebut Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau ada yang menyebut ini gejala Refluks Asam.

Refluks asam adalah kondisi di mana cairan dan gas dari lambung berbalik mengalir ke kerongkongan. Akibatnya, mulut jadi terasa pahit dan dada terasa terbakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun