Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Kehangatan Sarapan yang Lebih Ketika Ujian

16 Mei 2016   08:06 Diperbarui: 16 Mei 2016   08:15 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Senin pagi ini ada nuansa yang berbeda yaitu dimana adik adik saya berpamitan sekolah tak seperti biasanya, biasanya setiap pagi mereka berpamitan ya seperti biasanya hanya salaman kepada ayah ibuk lalu berangkat sekolah, pagi ini tidak kedua adik saya akan melakukan ujian nasional dan yang satu nya melakukan ujian kenaikan kelas. Hari ini sarapan pagi terasa lebih mengharukan kedua adik saya berpamitan berangkat sekolah sambil meminta doa supaya ujian yang mereka hadapi dapat meraka kerjakan degan baik dan diberi kemudahan dalam mengerjakan.

Ya memang benar salah satu kunci kesuksesan kita adalah ridho dan doa kedua orang tua kita terlebih adalah ridho dan doa ibu kita, dia dalam agama islam terdapat hadist yang berbunyi : ” Keridhoan Allah bergantung pada Keridhoan kedua orang tua dan kemurkaan Allah pun terletak pada kemurkaan kedua orang tua”. Adapula cerita sahabat rasulullah yang bertanya keapada rasulullah

“Wahai rasulullah siapakah orang yang pertama saya hormat? Rasulullah menjawab ibu mu! kemudian siapa lagi ya rasulullah? rasullullah menjawab lagi yakni“ ibumu! kemudian sahib tersebut bertanya kembali lalu siapa selanjutnya ya rasulullah ? “ibumu ! lalu sabahat tersebut bertanya kembali “ kemudian siapa lagi ya rasulullah ? lalu rasulullah menjawab “ lalu ayahmu “.

Rasulullah menyebutkan ibu sebanyak 3 kali lalu menyebutkan ayah, berdasar ada hadist dua tersebut memang benar kita sebelum melakukan sesuatu harus meminta izin, restu dan doa kepada orang tua insyaallah ketika orang tua sudah menggucap kan “iya nak semoga lancar” insyallah Allah selalu membantu kita dalam keadaan apapun. Tetapi jangan sekali kali mencoba meremehkan ridho orang tua ketika orang tua kita sudah bilang jangan atau tidak merestuii kita lalu kita tetap kekeh dalam maunya kita pasti nanti cepat atau lambat pasti ada saja masalah yang akan mengganjal kita kepada kesuksesan.

Janganlah kita melawan orang tua karena seperti diatas ketika orang tua sudah murka maka Allah juga akan murka pada kita. Kita harus menghormati mereka terutam seorang ibu karena ibu sudah bersusah payah mulai dari kita kecil ibu orang yang membawa kita kemana mana saat hamir, lalu melahirkan dan taruhannya adalah nyawa ibu kita sendiri, lalu menyusui sampai kita balita dan ayah ibu yang membesarkan kita mendidik kita. Begitu besar jasa mereka mungkin kenabyakan orang belum merasakan betapa berharganya kedua orang tua bagi kita, tapi ketika mereka sudah tiada akan baru merasa kehilangan, Janganlah kita menjadi orang yang seperti itu. Marilah kit asayangi dan hormati kedua orang tua kita selagi mereka masih ada disamping kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun