Mohon tunggu...
Lutfya BuatikaInka
Lutfya BuatikaInka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca, menonton dan berdiskusi adalah cara-cara menemukan apa yang kita cari.

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari

Semangat Komoditas Kelapa Untuk Indonesia

15 November 2022   23:31 Diperbarui: 16 November 2022   01:21 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akarnya berserabut, batang ramping tegak menjulang tanpa cabang, begitu ditiup angin, daun-daun berpelepah yang ditopang sirip-sirip lidinya berisik menyentuh daun lain. Batang pohonnya menjadi pondasi rumah di daerah-daerah terapung, daging buahnya dijadikan santan, kopra dan minyak kelapa, air kelapanya disajikan sebagai minuman yang segar. Begitulah tumbuhan kelapa, setiap bagian dari tubuhnya dapat dimanfaatkan. Kelapa tumbuh subur di daerah matahari yang bersinar sepanjang tahun, di negara-negara tropis yang dekat dengan garis khatulistiwa. Pohonnya berbaris di sepanjang pesisir pantai namun juga tak menolak tumbuh di tengah air tawar, air payau, air asin, lembah bahkan di lereng-lereng bukit. Dijuluki sebagai "pohon kehidupan" bukanlah sebutan yang berlebihan, dia bisa tumbuh di mana saja dan bermanfaat untuk siapa saja.

Jika berbicara soal tumbuhan kelapa, Indonesia akan terseyum lebar karena merupakan negara yang memiliki lahan tanaman kelapa terbesar di dunia dan mampu memenuhi sebanyak 59% permintaan dunia terhadap komoditas kelapa. Saya mengedarkan pandangan ke seluruh arah di antara pohon-pohon kelapa usia puluhan tahun diperkebunan rakyat PT. Pulau Sambu Kuala Enok ini.  Sambu Group merupakan perusahaan kelapa terpadu terbesar di Indonesia, sebanyak 400.000 rumah tangga petani kelapa telah berafiliasi bersama Sambu Group.

Namanya Tay Juhana, perantauan asal China yang harus meneruskan usaha kopra ayahnya di Kuala Tungkal, Jambi. Pada tahun 1967 ia menjelajah ke daerah pesisir Riau, bersama adiknya, ia mendirikan pabrik pengolahan minyak kelapa pertama Sambu Group di Kuala Enok. Tay Juhana memulai perjalanannya dengan 30 karyawan hingga saat ini mampu menjadi spesalisasi kelapa yang telah mengembangkan produk berbasis kelapa hingga ke pasar global.

"Ini nah usianya mungkin sudah lebih tua dari orang tua mu" Julaiha (34) menunjuk pohon-pohon kelapa di sekeliling kami.

"Setiap hari akan ada kelapa yang masuk dari petani, lalu nanti disortir mana kelapa yang bagus dan tidak. Perusahaan memiliki target setiap hari berapa ratus ribu kelapa yang harus masuk keperusahaan untuk dicungkil (proses mengambil daging kelapa)." Julaiha menambahkan. Sehari-hari dia bekerja sebagai counter, tugasnya adalah menginput data kelapa yang masuk setelah disortir. Hari ini adalah hari kerja namun karyawan diliburkan dikarenakan tidak ada kelapa yang masuk. Setelah menghabiskan teh es nya dalam sekali teguk, Julaiha bercerita bahwa produksi kelapa di PT. Pulau Sambu dipengaruhi oleh ada atau tidaknya kelapa dari para petani.

"Kelapa dari petani itu tidak selalu ada, karena fenomena perubahan iklim yang mempengaruhi ekosistem kelapa. Misalnya seperti kenaikan suhu, cuaca, naiknya air laut kepermukaan, ada juga curah hujan, semuanya berdampak langsung itu pada produksi kelapa." Julaiha dan saya mengangguk seirama, angin berhembus menyebabkan bunyi daun kelapa dan pop ice rentengan yang beradu menjadi satu. Indonesia tak bisa selamanya berbahagia dilahirkan di atas garis khatulistiwa. Keistimewaan iklim yang tidak ekstrim tak selamanya terjadi di negara-negara khatulistiwa. Persoalan iklim adalah persoalan yang harus dihadapi bersama untuk menjaga ekosistem kelapa di Indonesia. Sambu Group tak kehilangan akal, pada konferensi kelapa internasioal terbesar, Sambu Group mampu unjuk gigi karena telah melakukan tindakan antisipasi dan mitigasi perubahan iklim terhadap industri kelapa yaitu dengan mengaplikasikan program ESG (Enviromental, Social, and Governance).

Praktik ESG mengimplementasikan kebijakan perusahaan yang selaras dengan keberlangsungan lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan. Untuk keberlangsungan lingkungan, perusahaan memperhatikan penggunaan energi perusahaan, penanganan limbah, polusi, sumber daya alam dan tindakan terhadap flora fauna. Dalam aspek sosial, membangun hubungan eksternal antara perusahaan kepada komunitas, masyarakat, petani kelapa, media dan kelompok-kelompok yang berhubungan secara langsung maupun tidak dengan perusahaan. Terakhir yaitu keberlanjutan pada tataran perusahaan, yang fokus pada aktivitas dan manajemen perusahaan meliputi aspek kebijakan, standar dan budaya di dalam perusahaan.

Suryadi (50) yang bekerja pada divisi PPIC, berbagi tentang sejarah Sambu Group serta perkembangannya dari tahun ke tahun. Mengadopsi praktik ESG membuat Sambu Group mampu menunjukkan taringnya sebagai perusahaan yang peduli terhadap keberlangsung lingkungan, sosial dan perusahaan. Menurutnya, spirit ini bukan hal baru. 

"Spirit ini telah ada sejak dulu karena berasal dari pendiri Sambu. Ketika membangun Sambu, dia (Tay Juhana) membayangkan perusahaan yang dapat bermanfaat bagi petani, mitra bisnis, pelanggan, dan lingkungan itu sendiri. Sehingga akhirnya visi ini menjadi tren bisnis yang mampu membawanya masuk ke wilayah asing yang penuh dengan peluang. Tay Juhana bercita-cita menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi untuk masyarakat" Ucap Suryadi sambil menyodorkan air mineral gelas pada saya.

Kelapa adalah komoditas yang menjadi andalan pendapatan nasional dan devisa negara. Permintaan pasar global terhadap komoditas kelapa Indonesia begitu tinggi sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah mendorong perusahaan produsen kelapa untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman kelapa dan mengembangkan area perkebunan kelapa di Indonesia. Pengembangan industri pengolahan kelapa oleh pemerintah ini sejalan dengan apa yang Sambu Group lakukan.  Sambu Group fokus melakukan pengembangan kualitas produk kelapa, pemberdayaan petani, serta peningkatan fasilitas industri kelapa.

Dalam pengembangan kualitas produk kelapa, Sambu Group terus memberikan inovasi ragam turunan komoditas kelapa, dengan menghasilkan produk industri seperti Produk Kelapa Organik, Santan / Krim / Ekstrak Kelapa UHT Aseptik, Bubuk Krim Santan Kelapa, Kelapa Parut, Air Kelapa Alami Antiseptik, Minyak Kelapa Murni, Minyak Kelapa, Konsentrat Air Kelapa Beku, Konsentrat Jus Nanas dan Nanas Kalengan. Sementara itu, untuk produk konsumen di antaranya Air Kelapa 100% Kara Coco, Minuman Santan Kelapa Kara Coco, Krim Santan Kelapa UHT Kara, Santan Kelapa UHT Klasik Kara, Santan Kelapa Siap Pakai Kara Light, Minyak Kelapa Murni Organik Kara, Santan / Krim Kelapa Organik Kara dan Bubuk Krim Santan Kelapa Kara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun