Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Empedu yang Pahit dan Omong Kosong tentang Kepedulian

2 November 2024   01:13 Diperbarui: 2 November 2024   01:23 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shit! Manusia batu. Memberikan malam yang penuh huru-hara, benar-benar muak bahkan sangat muak. Selalu merasa paling benar, hello, sampai kapan seperti ini. Membuat ringkas ingatan terjerat dalam kejahatan. 

Benar-benar ingin di bumihanguskan. Hidup juga seperti tidak hidup. Ini seperti anjing peliharaan dan rubah yang tidak boleh marah, tapi harus selalu tunduk. Kenapa, kenapa dan kenapa harus selalu seperti ini?

Ini seperti penyakit yang tidak akan mudah sembuh. Bahkan sampai benar-benar mati takkan pernah sembuh. Asu! Malam ini tak ada lagi kebahagiaan. Tak ada lagi tenang teduh, tak ada lagi kesejahteraan.

Kenapa harus jadi seperti empedu yang pahit, menabur gelisah. Mencipta kisah-kisah kelam. Beberapa jam yang tersisa malam ini, hanya ada marah dan memendam lara akhirnya berkabung. 

Rupanya, hanya gelap dan kesendirian yang ada. Omong kosong tentang kepedulian. 

***

Rantauprapat, 06 September 2024

Lusy Mariana Pasaribu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun