Dalam Ringkas Ingatan

Hari ini harusnya perempuan itu merdeka. Hari ini harusnya ia dirayakan, tapi karena kamu ia jadi tidak merdeka. Pemberi harapan palsu. Dalam ringkas ingatan, ada janji yang terucap, lagi-lagi patah. 

Bukan hanya kali ini saja terjadi, rekam jejak yang dahulu juga mengatakan itu. Karena kamu, aku juga berkeliaran pada ketidaksukaan dan ketidakrelaan. Bersembunyi pada wajah datar. Biarlah perempuan itu tidak rapuh dan merasa gagal hari ini.

Kamu, yang aku kira perempuan bersayap malaikat yang terlihat ternyata hanya semu. Siapa yang menginginkan temu, siapa pula yang mengingkari. Barangkali ini hanya rindu sendirian, rindu yang bertepuk sebelah tangan.

Ah, terasa ini terasa sedikit menyesakkan. 

Bagaimana pun, hari ini akan berlalu. Dalam ringkas singkatan tentang kamu hari ini, perempuan itu akan baik-baik saja terhadap kamu. Aku pun akan sengaja melupa tentang kamu yang aku anggap sebagai perempuan yang ber-sayap malaikat. Sedapat mungkin aku dan perempuan itu tidak akan menjadi asing terhadap kamu, walau sedikit ada rasa kecewa.

Selepas hari ini, perempuan itu dan aku akan kembali biasa terhadap kamu. Ini seperti tentang ekspektasi yang berkhianat. Ya, karena hidup ya memang suka mengusili, dan ini terjadi lagi karena kamu. 

***

Rantauprapat, 17 Agustus 2024

Lusy Mariana Pasaribu