Yang awalnya saya kira kamu baik, tapi ups ada motif tersembunyi. Kamu mengajak saya basah oleh hujan. Liar dan merayu' untuk hasrat yang akan bergentayangan di diri.Â
Di musim yang kemarau dan kusut, kamu adalah pertanyaan-pertanyaan yang hadir tanpa pernah di cari barangkali menjadi pertanyaan yang tidak pernah habis untuk mengganggu.
Selepas Juli yang akan berlalu, begitu juga semesta saya tanpa kamu yang akan berlalu. Karena kamu terlalu bersikap suka-suka. Ini adalah Juli yang basah bagi saya.
Malam ini kamu adalah huruf-huruf mati yang diterbitkan di dalam tulisan puisi ini. Dan tentunya ini adalah rahasia bagi saya, karena kamu adalah rasa sakit yang seharusnya tidak ada. Kamu hadir tanpa izin yang pergi sesuka hati. Kali ini saya tidak akan bermain-main dengan hati.
Dari awalnya kamu tidak seberapa sungguh terhadap saya. Tidak, tidak lagi, lebih berdiam diri dan kelak hari-hari di semesta saya tanpa kamu akan baik-baik saja.
***
Rantauprapat, 27 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H