Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semesta Saya Tanpa Kamu

27 Juli 2024   20:00 Diperbarui: 27 Juli 2024   20:03 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang awalnya saya kira kamu baik, tapi ups ada motif tersembunyi. Kamu mengajak saya basah oleh hujan. Liar dan merayu' untuk hasrat yang akan bergentayangan di diri. 

Di musim yang kemarau dan kusut, kamu adalah pertanyaan-pertanyaan yang hadir tanpa pernah di cari barangkali menjadi pertanyaan yang tidak pernah habis untuk mengganggu.

Selepas Juli yang akan berlalu, begitu juga semesta saya tanpa kamu yang akan berlalu. Karena kamu terlalu bersikap suka-suka. Ini adalah Juli yang basah bagi saya.

Malam ini kamu adalah huruf-huruf mati yang diterbitkan di dalam tulisan puisi ini. Dan tentunya ini adalah rahasia bagi saya, karena kamu adalah rasa sakit yang seharusnya tidak ada. Kamu hadir tanpa izin yang pergi sesuka hati. Kali ini saya tidak akan bermain-main dengan hati.

Dari awalnya kamu tidak seberapa sungguh terhadap saya. Tidak, tidak lagi, lebih berdiam diri dan kelak hari-hari di semesta saya tanpa kamu akan baik-baik saja.

***

Rantauprapat, 27 Juli 2024

Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun