Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sunyi Bulan Desember

25 Desember 2023   08:28 Diperbarui: 25 Desember 2023   08:40 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin, bulan Desember tanggal dua puluh lima. Hari yang penuh syukur namun hari itu juga adalah hari kematian.

Jiwa-jiwa sepi masih merajalela. Kebisingan-kebisingan saling membunuh, tegar tengkuk tidak ada mengalah. Ini adalah sunyi bulan Desember. Seharusnya tidak seperti ini, ingin rasanya memusnahkan keadaan ini. Tapi apa daya, lihat saja bagaimana akhirnya. Karena hitungan hari tahun akan berganti, akan tetap seperti ini atau lebih parah.

Senin tanggal dua puluh lima, adalah kenakalan besar yang menjadi hujan badai. Well, ini adalah jam kehidupan yang benar-benar terjadi

Sungguh tak mampu, kalaupun berkeluh kesah kepada siapa? Sepi bulan Desember telah membunuh bnyanyak hati. Luka hati semakin merusak kesehatan hati, untuk apa dipertahankan! Lebih baik disingkirkan ke entah.

Wah, getir sekali sunyi bulan Desember kali ini. Tidakkah ada kesadaran! Janji-janji yang menyakinkan dan pernah terucap tak lagi diingat hanya demi ego, ini sunyi bulan Desember yang lebih gagu, beku, dan menyakitkan dari Desember yang lalu. 

Masih ada Tuhan pemilik segalanya yang akan memulihkan hati yang terluka, semoga ingat itu.

25.12.23// Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun