Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Ingin Merdeka

20 Desember 2023   08:37 Diperbarui: 20 Desember 2023   09:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air mata jatuh. Sunyi sepi ada padaku. Berpuluh tahun aku tidak pernah merdeka. Tapi ada menyadarkanku, untuk apa aku melukai diriku sendiri bahkan ketika aku sadar tidak ada pernah yang perduli saat aku jatuh dan terluka.

Ketika aku seperti kali yang habis airnya, toh aku yang harus membuat diriku sendiri bangkit untuk mendapatkan air. Ingin menemukan kedamaian, pun tenang teduh. 

Aku sadar, aku seperti pohon anggur yang tidak riap tumbuhnya, aku juga adalah camar yang sendirian, aku juga pernah menjadi terdakwa, pelaku, dan korban kejahatan. Sering bersembunyi dalam sunyi malam. Dibalik itu, semua aku ingin punya cerita hidup yang bahagia. Benar-benar mengakhiri patah hati walau bukan aku yang menaburnya.

Aku ingin merdeka kali ini. Ingin lebih mencintai diriku sendiri. Bersikap bodo amat pada hal-hal yang merusak diriku. Kepada luka, aku ingin berdamai. Kepada cinta yang kurasakan, walaupun cinta itu tidak terbalas, aku ingin berdamai. Karena bagiku sulit untuk berhenti mencintai.

Aku ingin merasa lebih hidup. Setelah ini, akan banyak yang akan membuat aku murung dan lesap dari kesadaran, bahkan banyak keributan dan kebisingan yang mengganggu aku dan isi kepalaku, tapi aku mau belajar membaca itu dengan penerimaan. Bukankah lebih baik membakar sampah dan membuangnya, daripada memelihara sampah itu menjadi tumpukan yang bau.

Sudah terlalu lelah menjadi para penjelajah ke pura-puraan di tanah gersang. Aku benar-benar ingin merdeka setidaknya untuk diriku sendiri.

Ini tentang kemauan dan tekad yang ingin disemogakan.

20.12.23 // Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun