Tersembunyi, banyak kekacauan. Masih terlalu pagi untuk mendengar dan melihat rekam jejak yang dulu, berantakan. Terlalu banyak kebisingan yang seharusnya tidak terjadi, ahhhh. Lagi dan lagi terjadi. Kenapa dan kenapa? Hari yang mematikan, hari keduabelas bulan keduabelas. Pagi para jahanam.
Ini adalah cerita mendapati penghujung tahun yang tak akan pernah usai jika kematian belum menjemput. Sesuatu yang ganjil, seganjil wanita melindungi pria. Yang ternyata hanya narasi. Tidak ada kemajuan yang akan terjadi, tak ada komitmen yang dipertahankan.Â
Hanya nelangsa yang mampu dihadirkan dalam perlintasan sejarah menjelang akhir tahun barangkali juga ini akan menjadi kisah di awal tahun, hahha. Tertawa yang menyedihkan.
Seperti secangkir kopi pahit juga mendung yang kelabu. Tak ada sapaan manis, keributan yang keluar sudah tumpah ruah. Menjijikkan. Seseorang kembali ada dalam ruang gelap sbab ini. Terlalu suram. Dua kebisingan yang tak dapat dilerai.
Berjanji, berjanji, dan berjanji. Satu pun tak ada yang ditepati. Lupakah atau pura-pura lupa. Seseorang itu yang terlalu berekspektasi atau ini adalah sesuatu yang ganjil, seganjil wanita melindungi pria. Terhempit dalam kebisingan pagi ini, takut untuk menjalani kenyataan hari ini. Masih terlalu lama.
Rapuh. Menyesakan.
Suara-suara yang tak akan pernah didengar dan dianggap. Tidak berhasil hati-hati terhadap hati yang harus diselamatkan. Damn.
***
Rantauprapat, 12 Desember 2023