Lucu, selalu menyebut cinta, cinta, cinta dan cinta, yang menjadi realita kehidupan ternyata tidak ada cinta, itu bullshit. Hanya ego dan tak pernah berbagi. Bertepuk sebelah tangan bukan.
Ini tentang kamu dan perasaan yang berantakan.
Terlalu banyak tantangan, kamu hanya memberi angin kemarau. Bersamamu terlalu banyak luka duka, terkadang takut kehilangan kamu, takut jika kamu pergi, namun apakah itu kebutuhan atau hanya sekedar keinginan.
Omong kosong tentang cinta. Kamu banyak memberi resesi, bukan hanya tentang materi, tentang perasaan, pikiran dan fisik. Damn, andai boleh memilih alur cerita hidup.
Disabilitas ini, kamu adalah latar belakangnya, entah kamu sadar entah tidak. Karena selama ini, terhadapmu tidak boleh ada sanggahan kata TIDAK! Kamu biarkan ini terus terjadi, entah akan berakhir seperti apa dan bagaimana, tak pernah ada humor karena yang ada hanya horor di rekam jejak hidup.
Kesendirian dan kesunyian, itu background yang sering kamu berikan. Membuat menyerah, gagal menjaga apa yang harus dijaga. Tidak memberi kesehatan mental yang seharusnya.
Sepertinya, dalam hidup mayoritas nilai minus yang kamu berikan. Kapan, kapan dan kapan, kamu akan memberikan nilai plus dalam menjalani hidup? Kenapa harus kamu, pertanyaan yang tidak akan bisa terjawab. Tidak akan pernah bisa memilih. Seolah-olah memberikan cinta, memberikan harapan, tapi itu semuanya hanya omong kosong. Tidak boleh terlalu memikirkan tentang kamu.
Sudah lama ingin pergi, ingin menjauh, memilih tetap bertahan, tak ada pilihan lain. Karena disabilitas yang sudah kamu latar belakangi terjadi. Mengerikan dan menyakitkan sekali.
Jadi begitulah hidup!
Penuh rekam jejak yang payah dan menyakitkan.
***
Rantauprapat, 03 Agustus 2023
Lusy Mariana Pasaribu