Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Adalah Hatiku

20 Juni 2023   19:07 Diperbarui: 20 Juni 2023   19:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau sudah seperti itu, kali kesekian selama puluhan tahun hidup mendengar kalimat yang membunuh'dan terasa di jurang maut.

Perkataan yang demikian, menjebloskan aku ke dalam penjara yang paling gelap. Kemarau menghantuiku.

Duniaku semakin suram. Ikatan yang toxic ada bersamaku.
Tak ada yang baik dari perjalanan ini.

Aku berbeda
Aku disabilitas
Ini tidak pernah menjadi mauku
Segalaku berantakan

Aku ingin pulang namun tak ada tempatku berpulang
Tak ada kampung halaman yang bisa kutuju

Adalah hatiku yang harus tetap kuat.
Menjaga kewarasan.
Trauma psikis tidak harus bertahta di pikiran.

Terkutuklah aku, jika aku biarkan omongan-omongan buruk membunuhku.

Ingatanku, aku yang bertanggung jawab. Hal-hal yang kotor, yang berbau sampah, lebih baik disingkirkan.

Yang kumau belum tentu yang orang lain mau!

***
Rantauprapat, 20 Juni 2023
Lusy Mariana Pasaribu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun