Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

L dan Kisah yang Berantakan

31 Juli 2022   22:07 Diperbarui: 31 Juli 2022   22:11 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Terkadang seperti duri yang dicampakkan. Terkadang seperti anggur yang diinginkan. Hidup tapi mati. Mati namun masih hidup. Ambigu, menjadi cerita yang berantakan. Terlalu banyak berharap, terlalu banyak tanya, terlalu ingin dimengerti tanpa mau mengerti.

L,  perempuan dewasa yang melankolis. Rapuh. Ya, ia tidak boleh merdeka untuk mencintai, merdeka untuk bicara. Seharusnya tidak mendatangkan musibah untuk dirinya sendiri, lagi-lagi harus pasrah dan membiarkan diri layu oleh angin timur. Malah diam dalam gelap, ia seringkali basah oleh hujan. Bersikap nyeleneh dan amburadul demi kepuasan diri.

Pada Minggu kali ini, Minggu yang sedang murung,  ia gagal mengakhiri patah hati. Cerita yang berantakan menjadi nyata dan terulang. Menjadi camar yang sendiri. Mencintai diri sendiri, ternyata oh ternyata tidak sesederhana yang diucapkan.

L dan kisah yang berantakan, ini tentang perjalanan yang jatuh berulang dan ketidakhati-hatian dengan rayuan terhadap keinginan-keinginan sesaat. Ia merelakan sepi dan entah mencumbui keberadaan diri. Sudah banyak konflik yang ia rasakan.

L dan drama kehidupan yang penuh hiruk pikuk, ini pun tentang kisah yang dejavu. Menjadi penjelajah malam. Menjalani mimpi yang tidak pernah diingini dan direncanakan. Hanya kepada kata yang berubah menjadi kalimat, ia bercerita. Telanjang tanpa penolakan, tanpa formalitas, tanpa rahasia.

L dan kisah yang berantakan, setelah malam ini, akan jadi seperti apa akhirnya ?
Tak ada yang benar-benar tahu. Namun, ia harusnya tahu bahwa tidak ada nilai estetik kala bermain-main dengan kisah yang berantakan itu terus-menerus. Berbahaya dan bermasalah!

***
Rantauprapat, 31 Juli 2022
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun